Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Kini Bisa Daftar BPJS Kesehatan di Kelurahan

Kompas.com - 28/04/2017, 13:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman bersama BPJS Kesehatan untuk kerjasama pendaftaran peserta jaminan kesehatan di kelurahan Provinsi DKI Jakarta.

Dengan demikian, pendaftaran BPJS Kesehatan dapat dilakukan melalui kelurahan.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyayangkan program ini baru dapat terlaksana sekarang.

"Terimakasih atas kerjasama ini, tapi menurut saya ini (terealisasi) agak lambat. Karena saya mendesaknya (realisasi) sudah sejak lama," kata Ahok, pada sambutannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Pada sambutannya, Ahok menjelaskan Pemprov DKI Jakarta sudah memberi subsidi kepada para warga DKI pemegang BPJS Kesehatan yang mau dirawat di ruang kelas III.

Baca: Pemprov DKI Anggarkan Rp 800 Miliar untuk Premi BPJS Kesehatan

Selain itu, lanjut dia, hal ini juga pernah dilakukannya pada tahun 2006 atau saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Dia berharap agar seluruh warga DKI Jakarta dapat memiliki BPJS Kesehatan.

Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan pendaftaran calon peserta BPJS Kesehatan dapat dilakukan di 267 kelurahan. Pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis.

"Sementara ini, pendaftaran baru berlaku untuk calon peserta Pekerja Bukan Penerima Upah atau peserta perorangan," kata Andayani.

Andayani menjelaskan, seluruh masyarakat yang berdomisili di DKI Jakarta dapat membuat BPJS Kesehatan di kelurahan. Warga tidak wajib memiliki KTP DKI Jakarta, untuk membuat BPJS Kesehatan di kelurahan.

"Jadi bukan hanya warga asli Jakarta saja yang bisa mendaftar di kelurahan ya," kata Andayani.

Warga harus memperhatikan lima alur untuk mendaftar BPJS Kesehatan di kantor kelurahan. Pertama, calon peserta mengisi formulir serta melampirkan dokumen yang diperlukan di kantor kelurahan.

Kedua, petugas kelurahan memeriksa dan melakukan konfirmasi nomor NIK, KK, telepon, alamat email, fotokopi KTP, dan kelas perawatan yang dipilih peserta berikut alamat pengiriman kartu BPJS Kesehatan.

Baca: Sumarsono: Petugas PPSU Dijamin BPJS Kesehatan

Ketiga, petugas kelurahan menerima dan mencatat berkas peserta sesuai persyaratan pendaftaran yang berlaku. Setelah berkas diperiksa dan dinyatakan lengkap, petugas memberikan tanda terima kepada calon peserta.

Terakhir, petugas kelurahan menjelaskan kepada peserta tentang tata cara pembayaran dan informasi nomor virtual account (VA) peserta yang akan dikirim melalui alamat email dan atau sms.

Kompas TV Layanan BPJS Kesehatan, Puaskah Publik? (Bag. 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com