Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Kelompok Buruh yang Bakar Karangan Bunga Ahok-Djarot

Kompas.com - 03/05/2017, 06:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dibakar oleh Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) DKI Jakarta.

Sekjen FSP LEM SPSI DKI Jakarta, Idrus, menjelaskan latar belakang terjadinya aksi pembakaran itu saat May Day.

"Itu anak-anak sebenarnya spontanitas," ujar Idrus kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2017).

Idrus sendiri mengaku terlambat datang dalam aksi tersebut. Saat dia tiba, buruh dari federasinya sudah membakar karangan bunga.

Idrus langsung naik ke mobil komando ketika pembakaran itu berlangsung. Ketika itu, Idrus sempat menyampaikan bahwa dia akan bertanggung jawab atas aksi pembakaran tersebut.

Baca: Kasatpol PP: Instruksi Pembakaran Karangan Bunga dari Mobil Komando

Saat di mobil komando, Idrus juga mengatakan bahwa aksi pembakaran itu dilakukan dalam rangka "membersihkan" Balai Kota. Namun, setelah itu Idrus meminta buruh untuk tidak melanjutkan aksi bakar karangan bunga itu.

"Kalau saya enggak datang, itu mau ada pembakaran gelombang kedua," ujar Idrus.

Puncak kekesalan kepada Ahok

Idrus mengatakan aksi tersebut merupakan puncak kekesalan buruh kepada Ahok. Buruh yang bernaung di FSP LEM SPSI DKI Jakarta kebanyakan bekerja di perusahaan otomotif di Jakarta.

Namun, kata Idrus, gaji UMP mereka berada di bawah kota penyangga seperti Bekasi dan Karawang. Ahok pun seolah tidak mau mendengar aspirasi mereka.

"Tahun lalu Ahok enggak mau ketemu, beberapa bulan lalu sebelum ada Plt juga enggak mau. Disamperin lagi, sudah ada Plt," ujar Idrus.

Baca: Said Iqbal Tegaskan Pihaknya Tak Terlibat Pembakaran Karangan Bunga

Padahal, kata Idrus, Ahok selalu menyampaikan soal kesejahteraan rakyat Jakarta. Misalnya tentang Ahok yang memberikan rusun kepada warga terdampak penggusuran, subsidi daging bagi pemegang KJP, atau jaminan pendidikan hingga bangku kuliah. Idrus merasa buruh belum mendapat perhatian seperti itu oleh Ahok.

"Padahal buruh itu kena pajak. Kami nih kena pajak. Kok ada orang susah datang dari daerah enggak ada kerja malah dikasih rusun," ujar Idrus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com