Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Di KPK Pak Sandi Ditanyai Masa Lalu

Kompas.com - 24/05/2017, 06:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan terkait pemeriksaan wakilnya, Sandiaga Uno, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (23/5/2017).

"Sudah selesai, tadi sudah tuntas. Terus yang ditanya juga hal-hal yang masa lalu, sudah lama sekali," kata Anies di Pulo Dua Resto, Jakarta Pusat, Selasa.

Anies menyerahkan segala proses hukum yang harus dijalani pengagas program OK OCE itu kepada KPK.

"Gak ada yang khusus, kami hormati proses hukum. Kami hormati KPK dan kami yakin bahwa semua yang dikerjakan ini akan baik," kata dia.

Baca juga: Sandiaga Yakin Tak Ada Politisasi Terkait Pemeriksaannya di KPK

Selasa kemarin, KPK melakukan pemeriksaan terhadap Sandiaga Uno sebagai saksi terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009-2011 dan proyek pembangunan Wisma Atlet.

Sandiaga diperiksa sebagai saksi. Ia memberikan keterangan untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi. Pada saat kasus itu terjadi, Sandiaga merupakan komisaris PT DGI.

‎Secara terpisah, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah, kemarin, mengatakan bahwa total kerugian keuangan negara dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet dan RS Udayana yang menyeret nama Sandiaga itu mencapai sekitar Rp 50 miliar.

Febri juga menjelaskan bahwa dalam kasus itu, penyidik ingin mendalami sejauh mana Sandiaga mengetahui proyek-proyek yang dikerjakan PT DGI.

"Termasuk juga relasi dengan sejumlah pihak yang pernah diproses oleh KPK sebelumnya. Kasus ini masih merupakan kelanjutan dari kasus lain yang pernah ditangani KPK yaitu Nazaruddin dan Grup Permai," kata Febri.

PT DGI diketahui telah menjalin kerja sama dengan Permai Grup yang merupakan milik Muhammad Nazaruddin.

Saat ditanya apakah Sandiaga akan diperiksa lagi sebagai saksi? Febri menjawab pihaknya belum bisa memastikan karena hasil pemeriksaan akan dianalisa lebih dulu oleh penyidik.

"Hasil pemeriksaan hari ini akan dianalisa dulu, nanti kalau ada yang kurang akan dipanggil kembali," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com