Djarot Sebut Ormas Harus Bertanggung Jawab jika Anggotanya Lakukan Persekusi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepolisian menindak organisasi masyarakat yang anggotanya melakukan persekusi. Djarot mengatakan polisi harus berada di garda terdepan menindak kasus tersebut.

"Kalau itu dilakukan oleh ormasnya, maka ormasnya itu harus dikasih tindakan. Atau dilakukan oleh oknum-oknum ormas,maka oknum-oknum ormas itu tentu punya ormas dan ormas itu harus bertanggung jawab kalau anggotanya seperti itu," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/6/2017).

Djarot mengatakan bagaimanapun persekusi atau tindakan main hakim sendiri tidak boleh dilakukan. Dia berharap polisi tidak kalah oleh pihak-pihak yang melakukan persekusi.

"Saya sampaikan bahwa harusnya negara tidak boleh kalah dengan mereka yang melakukan tindakan di luar koridor hukum. Main hakim sendiri, intimidasi, pengeroyokan, perburuan orang, ini tidak boleh dibiarkan," ujar Djarot.

(baca: Seruan Djarot Lawan Persekusi dan Wacana Mendirikan "Safe House")

Fenomena persekusi oleh sekelompok ormas tertentu mulai meresahkan masyarakat. Belum lama ini, tindakan persekusi dialami oleh Fiera Lovita, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat.

Fiera merasa tertekan setelah mengalami persekusi berupa teror dan intimidasi dari sekelompok orang anggota ormas tertentu. Fiera, yang akrab disapa Dokter Lola itu, mengalami teror dan intimidasi setelah mengungkapkan pendapatnya terkait kasus hukum seorang pimpinan organisasi kemasyarakatan di Jakarta.

Dia menulis pendapatnya melalui status di akun Facebook pribadinya.

Tindakan persekusi yang dialami Fiera bukan satu-satunya yang terjadi. Seorang anak juga menjadi korban teror dan intimidasi ormas di kawasan Jakarta Timur.

(baca: YLBHI: Pelapor Juga Jadi Sasaran Persekusi)