DEPOK, KOMPAS.com - Polresta Depok pada Senin (5/6/2017) malam menangkap dua orang remaja yang menjadi pemasok senjata tajam untuk geng motor. Kedua remaja yang masing-masing berinisial KT (17) dan DS (16) itu diketahui merupakan pekerja di sebuah pabrik peralatan dapur di daerah Tapos, Depok.
Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan, KT dan DS memanfaatkan fasilitas yang ada di pabrik untuk memproduksi senjata tajam saat pabrik mulai sepi. Mereka melakukannya tanpa diketahui pemilik pabrik.
"KT mengaku terpaksa mencari uang tambahan dengan memproduksi celurit karena kebutuhan untuk rumah tangganya," kata Teguh di Mapolresta Depok, Selasa (6/6/2017).
Dari pabrik tempat KT dan DS bekerja, polisi menyita berbagai jenis senjata tajam yang telah mereka produksi. Senjata-senjata itu terdiri dari celurit dalam berbagai ukuran dan kelewang. Polisi juga menemukan peralatan untuk membuat senjata tajam, seperti alat pemotong besi, gerinda hingga alat las besar yang terdapat di sudut ruangan.
"Tersangka menjual celurit kecil yang terbuat dari stainless steel seharga Rp 35.000 dan yang paling besar Rp 250.000. Pas ditangkap mereka membawa dua celurit kecil yang mau dijual," kata Teguh.
Kepada polisi, KT mengaku mulai membuat dan menjual senjata tajam untuk kalangan geng motor sejak Februari 2017. Ia memasarkannya melalui jejaring sosial Facebook. KT mengatakan baru membuat senjata tajam saat ada pesanan dari anggota geng motor.
Ia belajar secara otodidak membuat celurit dari bahan lempengan stainless steel dari tempat kerjanya. Ia mengaku baru enam kali menjual senjata tajam buatan tangannya ke sejumlah geng motor di kawasan Depok dan sekitarnya.
"Jangkauan penjualan senjata tajam mereka sampai ke Bogor," kata Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.