Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Tetangga Bersama Italia yang Tewas Ditembak Pelaku Curanmor

Kompas.com - 13/06/2017, 04:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Italia Chandra Kirana Putri (22), korban penembakan oleh pelaku pencurian motor (curanmor) dikenal oleh tetangganya sebagai anak yang baik dan sering berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Salah satu tetangga Ita (panggilan Italia) menceritakan momen beberapa kali anaknya bermain dengan Ita.

"Ita sering ditemani anak saya yang paling kecil main kucing. Dia kan pelihara kucing juga," kata seorang tetangga yang enggan menyebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (12/6/2017) malam.

Ita selama ini juga dikenal sebagai anak yang lebih sering menemani ibunya di rumah. Menurut beberapa tetangganya, Ita tinggal bersama ibunya di rumah karena kakak laki-lakinya sudah menikah dan tinggal di tempat lain.

"Dia kalau sudah selesai kuliah, langsung pulang ke rumah. Anak rumahan banget," tutur seorang tetangga Ita yang lainnya.

Baca: Cerita Saksi Mata Sebelum Pelaku Curanmor Tembak Italia hingga Tewas

Ita merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Sebelum meninggal dunia, Ita tengah meniti karirnya sebagai koas dokter gigi, sesuai dengan bidang pendidikannya di kampus. Kepergian Ita yang mendadak membuat tetangga di sekitarnya syok.

Mereka ingin agar polisi bisa menangkap pelaku dan menghukumnya dengan hukuman yang berat karena tega menembak Ita hingga tewas.

Ita memergoki dua pelaku curanmor yang memasuki pekarangan rumahnya sekitar pukul 13.40 WIB tadi. Setelah memergoki dan meneriaki para pelaku, Ita masih mengejar pelaku yang nampak kesulitan kabur dengan sepeda motor karena panik.

Bahkan, pelaku sempat menjatuhkan sepeda motornya dan terkena pukul sapu lidi oleh Ita.

Tetapi, pukulan sapu lidi dari Ita justru dibalas oleh tembakan senjata api salah satu pelaku yang dikeluarkan dari jarak dekat. Ita tertembak di bagian dada sebelah kirinya.

Baca: Saksi Sebut Pelaku Curanmor Ancam Menembak Italia jika Melawan

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menyatakan nyawa Ita tidak dapat diselamatkan lagi akibat luka dan pendarahan yang cukup parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com