JAKARTA, KOMPAS.com - Pemudik pengguna kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, banyak yang tidak langsung masuk ke area peron.
Pada Selasa (20/6/2017), Banyak pemudik yang memilih lesehen di lantai teras dan lorong-lorong stasiun, bahkan ada yang merebahkan badan.
Para pemudik yang lesehan di lantai stasiun tersebut adalah mereka yang datang jauh lebih awal dari jadwal keberangkatan kereta. Rata-rata pemudik sudah tiba di stasiun sejak siang hari, walaupun kereta yang akan mereka tumpangi baru berangkat pada malam hari.
Menanggapi itu, Wakil Kepala Stasiun Pasar Senen Darwoto menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir PT KAI sudah menerapkan sistem boarding pass terhadap penumpang yang akan berangkat.
Dengan sistem tersebut, maka penumpang disarankan tiba di stasiun 1-2 jam sebelum keberangkatan.
"Makanya begitu datang ke stasiun langsung check in. Otomatis penumpang sudah dilayani di dalam, ada tempat duduk," ujar Darwoto.
(baca: Pemudik yang Gunakan Kereta Malam, Padati Stasiun Senen Sejak Siang)
Menurut Darwoto, imbauan itu tidak diindahkan sebagian besar penumpang. Bahkan, kata Darwoto, ada pemudik yang sampai menginap di stasiun.
"Kami kan enggak mungkin mengusir mereka. Jadi kultur mereka yang belum menyesuaikan," ujar Darwoto.
Darwoto menilai kebanyakan penumpang yang menunggu keberangkatan dan lesehan di stasiun adalah penumpang musiman yang jarang naik kereta sehingga belum mengetahui perkembangan sistem yang diberlakukan.
"Padahal kami susah sosialisasi. Saya yakin gadget yang mereka pegang lebih bagus dari saya. Tapi bilangnya saya enggak tahu informasi," ujar Darwoto.
(baca: Musim Mudik, Penumpang di Stasiun Senen Melonjak hingga 6 Ribu Orang)