JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 200 umat Budha yang tergabung dalam Majelis Agama Buddha Thervada Indonesia (Magabudhi) berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dan di depan restoran Buddha-Bar, Sabtu (14/3). Mereka menuntut penutupan restoran dan penggantian nama Buddha-Bar karena memakai nama dan simbol agama untuk kepentingan komersial.
Dalam unjuk rasa itu, umat Buddha memblokir salah satu pintu masuk restoran dari arah Jalan Jambu, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka membakar dupa dan membawa bunga sedap malam sambil berdoa agar pengelola restoran itu mau mengganti nama Buddha menjadi nama lain.
Perwakilan umat Budha diterima oleh pengelola restoran untuk mengungkapkan aspirasi mereka dalam sebuah pertemuan tertutup. Namun, tidak ada keputusan apapun dari pertemuan itu.
"Umat Budha keberatan jika simbol agama kami menjadi simbol restoran komersial, yang menjual wine dan daging. Nama Buddha kok digunakan untuk berjualan? Mereka, kan, dapat menggunakan banyak nama dagang lain selain nama Budha," kata Ketua umum Pengurus Pusat Magabudhi, Pendeta Surya Widya, seusai pertemuan dengan pengelola restoran.