Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nugroho Indrio, Sabtu (18/12) di sela-sela Seminar Nasional Perkeretaapian di Bandung, mengatakan, sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari APBN.
”Saat ini kami masih mematangkan semua dokumen terkait, termasuk detail rekayasa desainnya,” ungkapnya.
Kereta rel listrik tersebut merupakan bagian dari peningkatan kapasitas jalur KA komuter di wilayah Bandung Raya. Semula rencana peningkatan jalur tersebut menggunakan sistem diesel jalur ganda yang relatif pendek.
Namun, pemerintah, menurut Nugroho, meyakini jalur itu potensial dikembangkan dengan
Pembangunan jalur tersebut, lanjut Nugroho, tidak membutuhkan pembebasan jalur karena akan memanfaatkan lintasan yang sudah tersedia. Untuk itu, dia optimistis, pembangunan tersebut relatif lebih lancar.
Selain Bandung, pemerintah tengah merancang program peningkatan sarana perkeretaapian, khususnya jalur komuter, di kota-kota strategis lain, seperti Semarang, Surabaya, Solo, dan Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, Nugroho juga menyampaikan, pemerintah meningkatkan jumlah dana kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) PT Kereta Api Indonesia dari Rp 535 miliar pada 2010 menjadi lebih dari Rp 600 miliar.
”Dana PSO kami naikkan sekitar 12 persen untuk tahun 2011. Dana PSO ini akan digunakan terutama untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan prioritas utama kelas ekonomi,” katanya.