Depok, Kompas
Komitmen damai ditandatangani Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Depok Rudi Samin dan Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Depok M Kanta serta dua saksi, yaitu Anshori dari FBR dan Jhoni Pedro dari PP.
Kedua belah pihak menyepakati empat butir perdamaian yang tertuang di atas kertas bermeterai. Butir kesepakatan tersebut ialah bermusyawarah menyelesaikan perselisihan secara kekeluargaan tanpa dendam, sepakat tidak melanjutkan persoalan dan saling memaafkan, sepakat menyelesaikan masalah yang terjadi, dan apabila terjadi keributan di antara keduanya, sepakat menyelesaikan secara musyawarah.
Pertemuan ini berlangsung dalam bingkai buka puasa bersama mulai pukul 17.00 hingga pukul 19.15. Selain kedua belah pihak yang bertikai, kesepakatan damai ini juga disaksikan Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Fery Abraham, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Depok Gandara Budiana, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok Rintis Yanto, dan tokoh pemuda Pradi Supriatna.
”Semoga kesepakatan ini benar-benar dilaksanakan sehingga tercipta situasi yang aman di Depok,” kata Kepala Bagian Operasi Polres Kota Depok Komisaris
Mediasi pihak kepolisian ini merupakan yang ketiga kalinya sejak kedua belah pihak bertikai pada Sabtu (30/7) lalu. Pertemuan sebelumnya berlangsung pada Rabu (3/8) malam sampai Kamis (4/8) dini hari di Markas Polres Kota Depok dan Selasa (2/8) malam sampai Rabu dini hari di Rumah Makan Simpang Raya, Depok.
Pertikaian kedua belah pihak ini menyebabkan masyarakat tercekam rasa takut. Sejak konflik terjadi, enam orang terluka karena pukulan benda keras dan tajam. Korban luka dari unsur masyarakat biasa dan anggota
”Jika ada yang mengajak baik, kami juga bisa baik. Kami juga tidak ingin Depok terus begini,” kata Rudi Samin.
Ketua FBR Depok M Kanta mengaku senang dengan kesepakatan damai. Menurut dia,