Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam dan Singkong Jadi Komoditas Pangan Strategis

Kompas.com - 16/09/2011, 20:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong dan garam akan dimasukkan sebagai komoditas pangan strategis dalam Feed Indonesia, Feed The World II tahun 2012.

 

"Kalau singkong jelas sebagai pangan alternatif karbohidrat. Kita tentunya kesulitan kalau tergantung beras aja. Jadi singkong adalah salah satu umbi-umbian yang sangat memungkinkan karena dikenal masyarakat dan dimanapun bisa tumbuh," ujar Sekretaris OC Feed Indonesia-Feed The World II, Suharyo Husen kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (16/9/2011).

 

Untuk produktivitas, lanjut Suharyo, sudah ada produktivitas yang tinggi yang bisa sampai 200 ton per hektarnya. "Kalau (menargetkan) saya masih memegang 100 ton saja per hektar saja itu hasil penelitian. (Tapi) kalau di Lampung, bahkan (bisa sampai) 185 ton per hektar," tambah Ketua Masyarakat Singkong Indonesia ini.

 

Selain itu, sebagai usaha pengembangan komoditi ini, lanjut dia, nantinya akan dibangun sistem kluster. Di mana, ia menargetkan pendapatan petani singkong bisa mencapai Rp 5-15 juta per bulan dengan hanya mengelola 2.500 meter persegi. "Karena (sebenarnya) produksi kita itu tinggi," tegas dia.

 

Sementara itu, garam juga direncanakan akan menjadi komoditas pangan strategis selain singkong. Garam ditambahkan karena posisi garam sebagai kebutuhan pokok. "Tanpa garam kita susah hidup," ujarnya.

 

Menurut Suharyo, dengan adanya garam ini menjadi komoditi unggulan dan dimaksudkan ke Feed Indonesia, Feed The World II, ternyata komoditi ini dapat menarik perhatian lebih baik dari pemerintah.

"Misalkan, kemarin kan sudah ada stop impor katanya. Ini membantu petani-petani garam. Pak Fadel (Muhammad selaku Menteri Kelautan dan Perikanan) bilang, kan petani garam harus makmur kan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com