Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Aqil: Tifatul Jangan Cuma Tutup Situs Porno!

Kompas.com - 27/09/2011, 20:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyarankan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera menutup situs web-situs web yang mengandung paham-paham radikalisme yang masih beredar di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menilai, situs-situs tersebut dapat menjadi salah satu pendorong sikap radikal ekstrem yang akhirnya berdampak menjadi gerakan terorisme.

"Memang situs-situs itu masih ada sampai sekarang dan memang tidak kalah bahayanya situs-situs radikal itu dengan situs-situs porno. Jadi, seharusnya Pak Menteri (Tifatul Sembiring) jangan cuma bisa tutup situs porno saja, dia juga harus bisa tutup situs-situs radikal itu," ujar Said saat melakukan konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Said menambahkan, kelompok-kelompok radikal sering menggunakan kebebasan informasi dalam era Reformasi ini. Menurutnya, faktor keterbelakangan dan pemahaman yang kurang tentang akidah ajaran agama Islam yang benar sering membuat beberapa kelompok tersebut salah mengartikan paham-paham mereka. Pandangan mereka semakin melenceng jika dibumbui propaganda-propaganda, baik melalui ceramah-ceramah maupun situs-situs radikal yang beredar di dunia maya.

"Nanti pasti akan saya sampaikan kepada pemerintah agar bisa menutup situs radikal itu, dan sikap kami tegas dan sangat mendukung penuh jika situs-situs radikal itu ditutup," kata Said.

Sebelumnya, pengamat intelijen Wawan Purwanto pun memberikan pendapat yang sama. Menurut Wawan, situs-situs radikal yang berkembang sekarang ini dikhawatirkan dapat memengaruhi generasi muda sehingga terindoktrinasi paham radikal.

Wawan mengatakan, program deradikalisasi harus dilakukan di segala lini, termasuk di dunia maya. Wawan menilai, pelaku terorisme saat ini banyak direkrut dari kalangan anak muda yang biasanya mudah terpengaruh karena mereka juga membuka dan mengakses situs-situs radikal.

"Situs-situs yang memuat paham-paham radikal sangat berbahaya, memang perlu ditertibkan. Jika perlu, disiapkan hacker untuk meng-counter situs-situs yang memuat paham radikal," kata Wawan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com