JAKARTA, KOMPAS.com — Badan SAR Nasional (Basarnas) membeli perahu hovercraft 380 TD untuk keperluan evakuasi bencana. Kendaraan tersebut dibeli dari perusahaan Griffon Hoverwork, Inggris, seharga Rp 5 miliar per unit. Basarnas membeli perahu evakuasi tersebut dua unit.
"Dari APBN Basarnas, Rp 5 miliar satu unit," ungkap Sekretaris Utama Basarnas, Max Ruland, ketika ditemui di sela-sela program training hovercraft 380 TD di Pantai Karnaval Ancol, Jumat (25/5/2012).
Selain di air, hovercraft juga bisa digunakan di darat dan di lumpur. "Lumpur-lumpur kan bablas aja," ungkap Max.
Max mengatakan, hovercraft bisa menampung tiga kru dan maksimal 12 orang korban bencana.
Selain membeli dua unit hovercraft, Max mengatakan, saat ini Basarnas tengah membangun dua unit semacam kapal induk sepanjang 59 meter untuk pemusatan kendaraan evakuasi, seperti helikopter, mobil komunikasi, termasuk hovercraft.
Kapal tersebut direncanakan akan selesai pada 2013. Kapal tersebut dioperasikan di Indonesia bagian timur dan barat.
"Kapal akan dibagi di timur dan barat. Ke depannya mungkin tiga, Indonesia tengah," ungkapnya.
Kapal tersebut buatan Indonesia dengan melibatkan pihak swasta. Menurut Max, harga kapal tersebut Rp 120 miliar per unit. Max mengungkapkan, ke depannya setiap tim rescue Basarnas harus bisa mengoperasikan hovercraft. Tentunya, ke depannya pelatihan-pelatihan akan kita integrasikan dengan yang lain. Basarnas akan membut tim elite, mereka akan turun," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.