Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Advokasi Foke-Nara: Ada "Money Politic"

Kompas.com - 14/07/2012, 14:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim advokasi pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara), dalam konferensi persnya menyatakan, Pilkada DKI yang telah dilangsungkan pada 11 Juli lalu tidak bersih. Mereka mengklaim menemukan dugaan kecurangan yang dilakukan kandidat pasangan lain.

"Respons dari segi hukum terhadap temuan fakta-fakta di lapangan ada tiga hal yang sangat substansial. Pertama soal pengujian Pasal 11 Ayat 2 Nomor 29 Tahun 2007, kemudian money politic yang ditemukan dan masif dilakukan, lalu tudingan black campaign terhadap kami," ujar Dasril Affandi, salah satu anggota tim advokasi Foke-Nara, kepada wartawan, di Media Center Foke-Nara, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2012).

Lebih lanjut Dasril menjelaskan, pengujian Pasal 11 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 bernuansa politis. Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu. Pihaknya menilai hal itu melanggar hukum.

Terkait money politic,  ia mengatakan, hal tersebut terjadi pada hari pencoblosan dan sebelumnya. Tim advokasi Foke-Nara mengaku mempunyai bukti berdasarkan saksi dari Ketua RW 07 Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, dan anggota koordinator pasangan Foke-Nara wilayah Jakarta Pusat, Yan Awalisi Rimray.

Dasril pun memanggil saksi untuk bercerita mengenai temuan adanya pemberian uang kepada warga. Menurut saksi, uang yang diberikan adalah Rp 50.000 sampai Rp 75.000 dengan cara diselipkan ke dalam baju warga oleh seseorang berinisial "AF". "Ada motif yang terstruktur dan masif untuk memilih pasangan tertentu dengan menjanjikan sejumlah uang. Ini berdasarkan laporan saksi di lapangan," kata Dasril.

Adapun mengenai tuduhan black campaign, Dasril dengan tegas membantah pihaknya melakukan hal tersebut.

Tim Advokasi Foke-Nara mengaku sudah melaporkan ketiga hal itu kepada Panitia Pengawas Pemilu DKI. "Laporan sudah diserahkan per tanggal 13 Juli," ucap Dasril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com