Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Omprengan di Kawasan UKI

Kompas.com - 04/01/2013, 08:56 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Omprengan atau mobil pribadi yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang umum mudah ditemukan di sekitar Cawang UKI, Jakarta Timur. Ratih, penjual minuman di lokasi tersebut, langsung menunjuk ke arah dua unit mobil jenis minibus yang terparkir di seberang selter transjakarta Cawang-UKI.

"Kalau mau ke Bogor, omprengannya yang di sana itu," terang Ratih di Jalan Letjen Soetoyo, Cawang, Jumat (4/1/2013) dini hari.

Saat Kompas.com tiba di lokasi yang ditunjukkan, pukul 00.15 WIB, satu unit Daihatsu Luxio berwarna hitam baru saja meninggalkan pangkalan dengan mengangkut 10 penumpang. Luxio lain bernomor polisi B 1267 TKR langsung menggantikan posisi mobil yang telah berangkat.

Angkot C-06A dari arah Jatinegara merapat pelan dan dua pria yang turun dari omprengan berwarna silver langsung melangkah menuju Luxio berwarna silver itu. Setelah menaruh tas mereka keluar lagi, salah seorang dari keduanya membeli minuman ringan di sebuah warung, yang lainnya memilih merokok di trotoar sambil menunggu kedatangan calon penumpang lainnya.

Dua menit kemudian muncul Suzuki APV B 8610 AO berwarna silver mengantre di belakang Luxio tadi. Lokasi parkiran tersebut diatur oleh seorang pria gondrong sambil nongkrong di warung minuman.

Setelah 15 menit menunggu penumpang, tepat pukul 00.30 WIB, Luxio silver itu berangkat ke Bogor. Sebelas Penumpang mengisi kendaraan yang tempat duduknya telah dimodifikasi. Dua penumpang mengisi bagian depan di samping sopir, lima orang di kursi tengah, dan empat orang duduk pada bagian belakang, pada dua bangku yang berhadapan, masing-masing dua orang pada tiap bangku.

"Full-nya kalau sudah 12 orang dewasa, bisa lebih kalau ada anak kecil. Tapi, kalau sudah 10 orang, kadang langsung cabut," ujar Hasan, seorang pengojek yang ikut mangkal di lokasi tersebut.

Posisi Luxio silver langsung diisi APV berwarna serupa. Seorang pria yang datang lima menit sebelumnya memilih untuk tidak mengikuti angkutan sebelumnya agar dapat menempati kursi depan. Mengisi antrean di belakang APV, Luxio hitam B 1703 FY, sebuah Suzuki Futura berwarna gelap, dan APV B 1890 TVC.

"Omprengan Bogor mangkal di sini sampai pagi. Kalau sudah siang, mangkalnya enggak di sini, tapi di dalam sana," terang Hasan seraya menunjuk ke arah Jalan Perindustrian, Kebon Pala.

"Rata-rata nariknya dua rit semalam. Siang juga segitu. Dibayar 10.000 rupiah per orang, jadi, kalau full, bisa dapat 400 ribuan sehari," sambung Hasan.

APV silver B 2413 SU hadir menutup antrean omprengan pada pukul 00.50 WIB. Sambil menunggu kedatangan calon penumpang, para pengemudi bercanda di sebuah warung minuman yang berada di sisi kiri pangkalan tersebut.

Omprengan arah Bogor menjadi perhatian publik setelah terjadi kecelakaan di Tol Jagorawi Km 3+350 pada Selasa (1/1/2013) sekitar pukul 05.45 WIB. Omprengan Luxio F 1622 CY yang mengarah ke Bogor ditabrak BMW X5 B 272 HR yang dikemudikan Rasyid Rajasa, putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Dua penumpang tewas dalam peristiwa tersebut. Akibat benturan keras, pintu belakang Luxio diduga langsung terbuka dan lima penumpang yang duduk di posisi belakang terlempar ke luar mobil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com