JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar petugas memperhatikan nasib pengungsi yang menjadi korban banjir Jakarta, dan sesegera mungkin menambah jumlah pompa untuk membuang air yang menggenang. Dua hal itu merupakan rencana jangka pendek untuk membantu korban banjir yang diungkapkan Presiden saat menggelar jumpa pers di tepi sungai Ciliwung, Minggu (20/1/2013) siang.
Presiden yang sebelumnya menggelar rapat koordinasi dengan para pejabat terkait, sekaligus mengunjungi pengungsi di GOR Otista, Jakarta Timur, mengatakan, saat ini, di tengah banjir yang mulai menyusut, para pengungsi membutuhkan fasilitas mandi cuci kakus atau MCK mobile. Berdasarkan laporan yang diterimanya, fasilitas tersebut masih sangat kurang dan harus segera ditambah.
"Kita bisa selesaikan masalah pengungsi, kita berencana menambah 50 MCK mobile yang bisa digelar di manapun yang diperlukan," kata Presiden.
Selain fasilitas MCK, Presiden SBY juga berencana menambah jumlah pompa untuk mempercepat surutnya air yang menggenangi permukiman warga. Karena seringkali banjir datang mengejutkan, menimbulkan korban, lantaran jumlah pompa belum mencukupi. "Itu yang kita perlukan, kita alokasikan anggaran sekitar Rp 300 miliar," ujar Presiden.
Sebelumnya, untuk rencana jangka menengah, Presiden telah memutuskan membuat sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Rencana ini diperkirakan selesai di medio 2014 dengan sokongan dana Rp 500 miliar dari Pemerintah Pusat. Selain itu, normalisasi sungai juga dilakukan, dengan estimasi biaya sekitar Rp 1,2 triliun dari APBN dan APBD DKI Jakarta.
Semua keputusan Presiden SBY merupakan hasil rapat koordinasi bersama sejumlah pejabat terkait. Di antaranya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan DPR RI, dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.