Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sempatkan Beri Ucapan Langsung ke Ketua Baru MPR

Kompas.com - 08/07/2013, 16:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Di sela-sela kegiatannya, Gubernur DKI Joko Widodo menyempatkan diri untuk memberikan selamat secara langsung kepada Ketua MPR yang baru dilantik, Sidarto Danusubroto. Menurut Jokowi, Sidarto memang pantas menggantikan Taufiq Kiemas karena sudah senior dan kedekatannya dengan Bung Karno.

Jokowi tiba di Gedung MPR seusai pelantikan Sidarto, Senin (8/7/2013). Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam serta dasi langsung datang kepada Sidarto dan memberikan selamat dan sedikit berbincang.

Usai memberi selamat, orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut bertolak untuk makan di ruang makan khusus para tamu. Di sana, Jokowi pun tak luput dari sasaran tamu acara untuk berfoto bersama serta berbincang-bincang sejenak.

Kepada wartawan, Jokowi memberikan selamat atas pelantikan Ketua MPR yang baru. Menurutnya, pemilihan Sidarto untuk menjadi Ketua MPR telah tepat karena pengalaman Sidarto di dunia politik yang telah matang.

"Beliau ini memang senior di partai. Beliau juga mendampingi Bung Karno, sangat layak jika beliau menjadi pimpinan di MPR," ujar Jokowi.

Sidarto menjadi Ketua MPR sekitar 15 bulan ke depan, menggantikan Taufiq yang wafat pada 8 Juni 2013 lalu. Penunjukan Sidarto ditentukan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kewenangan itu dimiliki Megawati karena sesuai Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), Ketua MPR harus berasal dari fraksi Ketua MPR sebelumnya setelah berhalangan tetap di saat masa tugas masih tersisa. Kewenangan Megawati juga diperkuat dengan tata tertib tentang permintaan pengisian jabatan lowong ketua MPR serta hasil rapat pleno DPP PDI Perjuangan yang memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ketua Umum PDI Perjuangan.

Salah satu pertimbangan Megawati menunjuk Sidarto sebagai penerus Taufiq di MPR adalah karena di lingkungan PDI Perjuangan, khususnya fraksi, Sidarto merupakan anggota fraksi yang paling senior dan telah menjadi anggota DPR selama tiga periode. Selain itu, di internal partai, Sidarto menjabat posisi prestisius, yakni sebagai Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan yang memiliki kewajiban dan kewenangan menjaga nama baik partai.

Alasan selanjutnya adalah karena Sidarto pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno sehingga diyakini dan diharapkan memiliki kemampuan untuk menyerap pemikiran-pemikiran Soekarno, khususnya mengenai empat pilar kebangsaan. Dalam karier profesional, Sidarto pernah menjadi Kadispen Polri (1975-1976), Kepala Interpol (1976-1982), dan Kapolda Jawa Barat (1988-1991). Dari parlemen, segenap pimpinan memberikan respons positif untuk Sidarto. Dukungan itu dilandasi usia dan jam terbang Sidarto yang dianggap matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com