Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Jokowi, Kapan Kampung Deret Petogogan Dibangun?

Kompas.com - 15/07/2013, 19:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan kampung deret di RW 03 dan RW 05, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sampai saat ini masih belum terealisasi. Sampai sekarang, belum ada pejabat pemerintah yang berkunjung ke kawasan tersebut untuk memulai proses penataan kampung itu.

Ketua RT 11/RW 05 Agus Sanusi mengatakan, pembangunan kampung deret di Petogogan sedianya dimulai sejak 5 Juni 2013. Hal itu sesuai dengan perkataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat datang ke kawasan tersebut pada awal Mei 2013.

"Waktu bulan Mei pas dia ke sini, dia bilangnya gitu. Waktu itu kan sempat ngobrol-ngobrol dengan warga," kata Agus saat ditemui Kompas.com, Senin (15/7/2013).

Namun, kata Agus, ketika Jokowi blusukan ke lokasi itu, Jokowi hanya mengatakan bahwa di tempat tersebut akan dibangun kampung deret. Jokowi tidak menyebutkan di mana warga akan direlokasi selama proses pembangunan kampung deret.

"Ini kan rencananya mau dibongkar semua, tapi sementara nanti kita mau tinggal di mana, belum diputuskan," ujarnya.

Agus mengatakan, sampai kini belum ada kabar mengenai kelanjutan rencana itu. Ia tidak dapat memastikan apakah pembangunan kampung deret itu akan dimulai dalam waktu dekat. Agus menyebutkan, tak lama setelah kunjungan Jokowi, Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor sempat datang ke kawasan itu. Namun, setelah itu tak ada lagi yang datang kepada warga untuk membahas masalah tersebut.

"Kita sih cuma pengin jelasnya, kapan mau dibangun?" katanya.

Pengamatan Kompas.com, belum ada tanda-tanda akan ada pembangunan di kawasan tersebut. Kawasan yang rencananya akan dibangun kampung deret masih berbentuk permukiman padat penduduk kumuh dengan akses jalan yang sempit.

RW 03 dan RW 05 di Kelurahan Petogogan merupakan salah satu kawasan kumuh yang akan direnovasi menjadi kampung deret. Dalam kunjungannya pada 3 Mei silam, Jokowi mengatakan bahwa 262 kepala keluarga atau sekitar 900 warga di Petogogan telah setuju untuk mengubah kampung tersebut menjadi kampung hijau dengan infrastruktur tertata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com