Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Seolah-olah Foke Lebih Hemat daripada Jokowi

Kompas.com - 23/07/2013, 08:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama heran dengan pernyataan lembaga Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyebutkan blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memakan anggaran hingga Rp 26,6 miliar. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mencurigai Fitra sengaja membentuk opini publik kalau mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo lebih hemat daripada Jokowi.

"Kamu jangan kasih kesan seolah-olah Pak Fauzi Bowo itu lebih hemat daripada Pak Jokowi. Terus dikasih kesan seolah-olah Pak Jokowi blusukan pakai anggaran ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Pernyataan itu dilontarkan oleh Basuki karena Fitra membandingkan dana operasional yang digunakan Jokowi-Basuki dengan dana operasional yang digunakan Fauzi Bowo-Prijanto. Dana operasional itu memiliki selisih hingga Rp 9 miliar.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, aksi blusukan hanya menggunakan kaki dan tidak membutuhkan modal apa pun karena Jokowi telah memiliki mobil dinas. Modal itu hanya digunakan kalau ada peristiwa, bencana, maupun gesekan yang terjadi antarwarga, misalnya seperti gesekan yang terjadi di Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Pernyataan Fitra itu, menurut Basuki, sudah merupakan pesanan salah satu partai politik yang takut akan aksi blusukan Jokowi dan ingin meniru aksinya untuk Pemilu 2014. "Jadi, menurut saya, Fitra ini ada maksud apa? Ingin membangun kesan, terus ada partai politik yang masuk, dan seolah-olah membuat pernyataan tidak boleh blusukan karena habiskan duit begitu banyak. Jadi, saingan 2014 jangan begitu caranya dong, hehehe," kata Basuki.

Basuki pun balik menantang Fitra untuk membuka anggaran mana yang disebut dengan anggaran blusukan. Selain itu, ia juga meminta Fitra untuk menunjukkan anggaran-anggaran mana saja yang di mark up.

Menurutnya, pemerintahan Jokowi-Basuki-lah yang telah mengajarkan Fitra untuk lebih pintar dalam membuka dan membaca anggaran. "Saya suruh buka, buat coba cek, mana yang di-mark up? Kasih tahu ke saya. Fitra ini sudah main politik," tegasnya.

Sekadar informasi, Fitra memaparkan anggaran blusukan 2013 Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama mencapai Rp 26,6 miliar lebih. Jumlah tersebut ternyata lebih mahal dibanding dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terdahulu, Fauzi Bowo dan Prijanto. Anggaran blusukan Fauzi Bowo saat itu hanya mencapai Rp 17,6 miliar per tahunnya. Anggaran tersebut berasal dari APBD 2012. Biaya tersebut masuk dalam belanja penunjang operasional. Dengan jumlah tersebut, antara Jokowi dan Foke terdapat selisih anggaran blusukan sebesar Rp 9 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com