Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikmah Lebaran di Tengah Banjir

Kompas.com - 08/08/2013, 17:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang di Indonesia, berkumpul bersama sanak keluarga dianggap menjadi kesempatan istimewa di hari raya Idul Fitri. Sayangnya, suasana itu tidak dirasakan sebagian warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Banjir menggagalkan kebersamaan itu.

Komarudin (55) merasakan hal itu. Air setinggi satu meter merendam rumahnya sejak Rabu (7/8/2013) malam hingga Kamis (8/8/ 2013) siang. Keluarga dari penjuru daerah pun membatalkan acara silaturahim tahunan bersamanya.

"Biasanya yang dari Depok, Pulogadung, adik-adik, keponakan, kakak-kakak pada datang. Ya, akhirnya lewat telepon doang," ujarnya saat ditemui Kompas.com di sela aktivitas membersihkan rumah, Kamis sore.

Setelah menerjang banjir untuk Shalat Id, Kamis pagi, pria yang berprofesi sebagai tukang permak celana itu menanggalkan baju Lebaran-nya. Ia memilih bertelanjang dada seperti ia lakukan sehari-hari. Tak ada yang ia lakukan selain sesekali menelepon atau menerima telepon dari sanak saudaranya. Opor ayam, sayur labu, serta ketupat yang telah masak sejak Rabu sore tak dapat dinikmati bersama sanak keluarga.

"Ya tetap dimakan, tapi sama orang-orang rumah aja, enggak yang lain," ujarnya.

Hikmah banjir

Menjelang sore, banjir mulai surut. Komarudin bersama istri dan keempat anaknya mulai membersihkan sisa-sisa lumpur akibat luapan Sungai Ciliwung. Mereka bahu-membahu menggunakan karet dan sapu untuk menyeret lumpur dan membilasnya dengan air bersih.

"Kalau hari-hari biasa mungkin sibuk sama urusan masing-masing, sekarang jadi sama-sama. Itu saja mungkin yang bisa diambil dari hari ini," ujarnya.

Bagi Komarudin, makna Lebaran tak luntur karena banjir. Di tengah musibah yang terjadi di hari kemenangan umat muslim, dia masih bisa merasakan indahnya berkumpul bersama keluarga inti, sesuatu yang jarang ia temukan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com