Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan "Koran Tempo" Jadi Korban Tabrak Lari

Kompas.com - 29/08/2013, 04:42 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wartawan Koran Tempo, Dimas Indra Buana Siregar (25), menjadi korban tabrak lari di Jalan Hayam Wuruk, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/8/2013) petang. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, oleh Ignatius, warga yang berada di sekitar lokasi kecelakaan.

Tabrak lari ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Data mengenai pengantar Dimas disampaikan oleh petugas keamanan RS Husada yang menolak disebutkan namanya. Berdasarkan keterangan Al Amin (30), wartawan Merdeka.com yang bertugas di wilayah yang sama dengan Dimas, petang itu, Dimas dan sejumlah wartawan, termasuk Amin, usai meliput harga barang-barang elektronik di sentra perdagangan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.

Usai meliput, kata Amin, dia berpisah dengan Dimas dan empat wartawan lainnya, yakni Dimas, Sadad dari Liputan 6.com, Bima dari Sindo, dan Tessa dari Media Indonesia. "Mereka menuju ke 'pangkalan' wartawan Jakbar di Polsek Palmerah, Jakbar, sedang saya mengetik berita di Glodok," tutur Amin.

Tak berapa lama, teman-teman wartawan peliput wilayah Jakbar mendapat kabar dari Redaksi Tempo kalau Dimas mendapat kecelakaan di Jalan Hayam Muruk. Mereka lalu meluncur menyusur Jalan Hayam Wuruk. Tetapi, Dimas tak ada karena sudah dibawa ke RS Husada. "Kami beramai-ramai ke RS Husada menjenguk. Kami melihat foto Dimas dari TMC Polda Metro, terkapar diwarnai darah," tutur Amin.

Wartawan senior yang juga merupakan ayah Dimas, Marah Sakti Siregar (55), saat ditemui mengatakan bahwa Dimas sudah sadar. Dokter sudah melakukan computered tomography (CT) scan untuk mengetahui kemungkinan luka dalam di kepala Dimas. Dimas ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor bebek miliknya yang berpelat nomor B-6693-CYK. Penabrak kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com