Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Jokowi Tidak "Nyapres" dan Tetap Jadi Gubernur

Kompas.com - 03/09/2013, 10:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak tergoda untuk maju sebagai calon presiden 2014. "Tapi, saya ingin beliau bertahan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Menurut Basuki, jika Jokowi tetap bertahan sebagai gubernur, maka ia dapat menyelesaikan segala pekerjaan rumah dan janji-janji mereka kepada masyarakat Jakarta. Selain itu, selama ini Jokowi menjadi tumpuan dalam menjalankan roda pemerintahan Ibu Kota.

Terkait beberapa survei yang coba memasangkan Jokowi dengan tokoh nasional lainnya, seperti Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, maupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Basuki enggan menanggapinya. "Wallahualam. Saya no comment, enggak mau komentar. Kalau enggak maju (capres) sih enggak masalah," kata Basuki.

Keinginan Basuki agar Jokowi bertahan menjadi Gubernur DKI juga pernah diungkapkannya saat berkunjung ke kantor harian Kompas pertengahan Mei lalu. Saat itu, Basuki mengatakan bahwa ia bersama Jokowi telah berkomitmen untuk memimpin Jakarta hingga selesai, bahkan dua periode.

"Jadi, Pak Gubernur tidak berpikir pencapresan 2014. Justru beliau berpikir mau menyelesaikan pimpin Jakarta selama dua periode bersama saya," kata Basuki saat itu.

Basuki menyebutkan, program-program unggulan Pemprov DKI belum dapat dituntaskan dan direalisasikan hanya dalam jangka waktu satu periode atau lima tahun. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan sekarang baru akan terlihat dampaknya pada 15 tahun mendatang.

Basuki memastikan bahwa ia bersama Jokowi berupaya mempercepat realisasi program-program unggulan, misalnya normalisasi sungai dan waduk. Ia ingin realisasinya tercapai selama dua tahun sehingga masyarakat Jakarta tidak kecewa ataupun tak lagi percaya kepada pemimpin.

Salah satu program yang terus dipercepat Pemprov DKI adalah normalisasi waduk dan sungai. Pemprov DKI juga mempercepat program Jakarta bebas kawasan kumuh, membangun rusun yang untuk relokasi warga, pelayanan satu pintu di kelurahan, dan penambahan unit bus transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com