Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Setuju Lahan Kosong di Lokasari Dikelola

Kompas.com - 09/09/2013, 11:15 WIB
Rahmat Patutie

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak semua warga di Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, mengetahui rencana Pemerintah Provinsi DKI untuk membangun rumah susun di lahan kosong samping Taman Hiburan Rakyat Lokasari, Tamansari. Warga setuju bila lahan itu dikelola lebih baik asalkan memberi manfaat bagi mereka.

Yati (49), seorang pedagang bakmi di Lokasari, mengatakan pernah mendengar bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan mendirikan rumah susun di lahan tersebut. Ia setuju di lahan itu dibangun rusun karena sejak dulu tidak dikelola dan hanya dijadikan tempat parkir motor dan mobil. Meski demikian, Yati masih khawatir tentang keberadaan tempatnya berjualan karena ia sudah lama membuka lapak di depan lahan kosong tersebut.

"Saya sih yang penting asal bisa buat usaha sajalah. Pencaharian kita sehari-hari gitu," kata Yati kepada Kompas.com di Jalan Mangga Besar 7, Tangki, Tamansari, Senin (9/9/2013) pagi.

Andi (54), tukang parkir setempat, mengatakan, warga sekitar belum mengetahui rencana pembangunan rusun di lahan kosong milik PT Tenang Jaya. Menurut dia, isu tersebut hanya berkembang di media massa. Meski begitu, ia setuju bila lahan tersebut dijadikan tempat parkir daripada dibiarkan tidak dikelola.

Seorang warga bernama Ambalai mengatakan, jika lahan kosong tersebut dibangun, maka tidak ada lagi tempat untuk berolahraga. Selama ini ia dan teman-temannya menggunakan lahan kosong itu untuk bersepak bola. "Terus kita main bola di mana?" kata Ambalai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lahan kosong tersebut diisi sejumlah gerobak pedagang. Tempat itu juga dijadikan parkir mobil dan sepeda motor. Di sisi kiri lahan terdapat sampah yang berceceran sehingga tempat terlihat kumuh.

Saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya bernegosiasi dengan kalangan swasta pemilik lahan terkait usaha mengambil alih pengelolaan aset Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari. Pemprov DKI akan kaji pengembalian fungsi taman hiburan itu. Selain akan mengalihkan pengelolaannya kepada BUMD, lahan yang tidak terpakai di Lokasari akan digunakan untuk membangun rumah susun. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, Biro Hukum Pemprov DKI, Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI, serta pemilik lahan di kawasan tersebut tengah melakukan kajian terhadap permasalahan Lokasari.

Pemprov DKI memiliki lahan seluas 24.251 meter persegi (44,5 persen) di Lokasari. Adapun PT Gemini Sinar Perkasa menguasai 5.219 meter persegi (9,6 persen), dan PT Gemini Sinar Pratama memiliki 9.925 meter persegi (18,25 persen). Lahan kosong yang rencananya akan dibangun rusun oleh DKI dikuasai oleh PT Tenang Jaya, yang memiliki luas 15.000 meter persegi (27,65 persen).

Pengalihan kepada BUMD DKI itu juga dilakukan karena pendapatan asli daerah (PAD) yang diberikan pengelola Lokasari kepada DKI tergolong kecil, bahkan yang paling kecil dari aset-aset lain milik Pemprov DKI. Dengan berbagai bisnis pusat hiburan malam, griya pijat, dan lainnya, THR Lokasari diharapkan memberikan pendapatan daerah sebesar Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar per tahun. Berdasarkan data dari BPMP DKI Jakarta, THR Lokasari hanya menyumbang PAD sebesar Rp 448 juta pada 2012, sedikit meningkat dibandingkan 2011 yang hanya Rp 381 juta, dan 2010 yang hanya 340 juta. Penerimaan ini merupakan jumlah yang paling kecil jika dibandingkan BUMD lain yang PAD-nya mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com