Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Demo Lagi, Minta Jokowi Jewer Pengusaha Nakal

Kompas.com - 09/09/2013, 11:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan buruh dari Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) menggelar unjuk rasa di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013) pagi. Para buruh meminta Gubernur Jakarta DKI Joko Widodo memberikan sanksi tegas kepada pengusaha yang tak membayarkan upah buruh sesuai upah minimum provinsi atau UMP sebesar Rp 2,2 juta.

Dalam orasinya, Ketua Umum SBTPI Ilham Syah mengatakan, masih ada perusahaan yang belum menggaji para pekerja sesuai dengan upah yang telah ditetapkan pemerintah. Menurut Ilham, ada ancaman sanksi bagi perusahaan yang lalai membayar upah pekerjanya.

"Kita minta Jokowi tangkap, adili, kalau perlu penjarakan para pengusaha yang lalai memberikan hak normatif bagi kaum pekerjanya," ujarnya.

Ilham juga mengkritik upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang terkesan tak punya taring untuk menindak pengusaha yang lalai membayarkan upah kepada para pekerjanya. Bahkan, menurut Ilham, terkesan seperti ada pembiaran pengawasan perusahaan-perusahaan nakal tersebut. Ia menyebutkan, Pemprov DKI kerap berkilah dengan mengatakan bahwa jumlah tenaga pengawas ketenagakerjaan masih sedikit dan belum ada laporan pengaduan dari pekerja.

"Sektor kerja transportasi itu sektor unggulan, tapi kenapa masih termarjinalkan? Kolaborasi antara keapatisan pemerintah dan perusahaan tidak bertanggung jawab bikin kita menderita," ujarnya.

Selain menggelar unjuk rasa, para buruh juga meminta bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Belum dapat dipastikan apakah tuntutan itu diakomodasi oleh Jokowi atau tidak. Saat ini, Jokowi tengah menggelar rapat bersama beberapa wali kota dan kepala dinas.

"Jika tidak bisa bertemu, besok kita balik lagi ke sini dan membawa serta alat kerja kita," kata orator unjuk rasa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi para buruh berlangsung di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan dan berlangsung tertib. Dengan mengenakan baju merah dan membentangkan spanduk berisi tuntutan serta kepala terikat kain, para buruh hanya berdiri di depan pagar Balaikota Jakarta dan mendengarkan orasi. Di dalam pagar, belasan polisi bersiaga. Aksi unjuk rasa tersebut tak mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com