Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Sama Siapa Anak-anak Belajar 'Ngaji'?

Kompas.com - 10/09/2013, 10:13 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana duka masih menyelimuti kediaman Komarudin (42) di Jalan Lorong O Gg V, Koja, Jakarta Utara, salah seorang korban tewas kecelakaan di Km 8+200 Tol Jagorawi yang melibatkan AQJ, anak Ahmad Dhani. Achmad S Pakaya (72), mertua Komarudin, masih belum bisa percaya dan masih merasa terpukul atas kepergian menantunya itu.

"Saya sudah menganggap almarhum anak. Terpukul sekali saya merasa kehilangan menerima almarhum lebih dari menantu," kata Achmad sambil berkaca-kaca, Selasa (10/9/2013).

Lelaki asal Gorontalo tersebut sudah menganggap Komarudin lebih dari anaknya sendiri karena dalam tradisi Gorontalo, memperlakukan anak mantu harus seperti anaknya sendiri. Ia merasa kepergian Komarudin terlalu cepat.

"Anak-anak biasanya belajar mengaji sama dia, sekarang siapa lagi?" ujar Achmad.

Achmad juga mengungkapkan, walaupun menantu dan anak lainnya lebih sukses dari Komarudin, ia justru merasa paling nyaman dengan menantunya tersebut. Sebab, dia memiliki kepribadian yang baik dan rajin beribadah.

Achmad juga khawatir dengan cucunya yang masih belum begitu sadar atas kepergian ayahnya. "Saya khawatir anak yang terakhir masih belum mengerti. Itu saya khawatirkan ibunya tidak bisa jawab," imbuh Achmad.

Komarudin meninggalkan seorang istri, Voni (42), dan tiga anaknya, yaitu Komala Oktaviani (16) kelas II SMK, Nanda Fadila (12) kelas I SMP, dan Fajar Ardiansyah (10) kelas V SD.

Komarudin merupakan korban tewas akibat kecelakaan mobil Mitsubishi Lancer yang dikemudikan Dul di Km 8+200 Tol Jagorawi, Minggu (8/9/2013) dini hari. Lancer bernomor polisi B 80 SAL tersebut melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah sebaliknya. 

Dari arah berlawanan, mobil yang dikendarai Dul menghantam mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TFM, serta melibatkan Avanza B 1882, yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor. Dalam peristiwa tersebut, enam orang meninggal dunia dan sebelas orang luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com