Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Staf Jokowi Harus Cepat Ikuti Geraknya

Kompas.com - 10/09/2013, 22:55 WIB
Rahmat Patutie

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akademisi Universitas Trisaksi, Yayat Supriatna, menilai bahwa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubenur Basuki Tjahaja Purnama telah membuat perubahan. Meski demikian, kinerja Jokowi harus didukung dengan gerak cepat aparat di bawahnya.

Yayat mengatakan, cara Jokowi memengaruhi struktur dalam masyarakat dapat memenuhi kehausan warga atas keberadaan seorang pemimpin, dengan pendekatan moral untuk mengangkat posisi masyarakat.

Menurut Yayat, Jokowi merupakan aktor yang bisa mengubah masyarakat dalam sebuah struktur. Pengamat tata kota itu menilai bahwa warga yang selama ini tidak peduli dengan Jakarta, kini tiba-tiba peduli terhadap gubernurnya.

"Mungkin selama ini masyarakat kita itu haus dari sentuhan pendekatan kepemimpinan yang mau mengangkat posisi mereka," kata Yayat kepada Kompas.com di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2013).

Menurut Yayat, program-program unggulan Jokowi, seperti jaminan kesehatan, pendidikan, dan rumah susun, telah mengubah persepsi masyarakat terhadap pemerintah. Jokowi juga telah berhasil melakukan suatu hal yang sebelumnya mustahil dilakukan dengan cara persuasif, yakni penertiban pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu, dan rumah warga di Waduk Pluit.

"Yang menjadi menarik kalau kita lihat dari masyarakat itu setiap ada upaya-upaya penataan kenapa tidak terjadi resistensi penolakan dalam bentuk kekerasan? Kenapa kok sekarang manut (menurut)?" kata Yayat.

Hal lain yang menjadi catatan positif dari Jokowi, kata Yayat, adalah upaya Pemerintah Provinsi DKI dalam membangun kota berbasis kebudayaan. Maka, kemudian lahirlah berbagai acara festival, pesta muda-mudi, ulang tahun Jakarta yang sedemikian meriah, malam Tahun Baru, dan sebagainya. Yayat berpendapat bahwa gagasan seperti inilah yang dibutuhkan oleh warga Jakarta yang selama ini merindukan acara hiburan murah meriah.

Selain itu, Yayat juga menilai bahwa gaya kepemimpinan Jokowi dan Basuki yang sangat bertolak belakang menjadi suatu kombinasi yang saling melengkapi satu sama lain. "Ada kombinasi antara Pak Jokowi di depan yang kalem dan Pak Ahok (Basuki) di belakang yang terbuka. Pak Ahok ini yang menjadi sounding. Ini ibarat saling memperkuat," katanya.

Yayat juga mengapreasiasi gaya Jokowi dalam menata birokrasi, terutama dalam proses seleksi terbuka. Menurut dia, birokrasi di Jakarta telah diubah sehingga memberikan kesempatan bagi pegawai-pegawai yang memiliki kemampuan dalam melakukan terobosan. Meski demikian, Yayat mengingatkan agar aparat di bawah Jokowi juga harus bergerak sama cepat dengan ide-ide yang dilontarkan Jokowi.

"Jangan terkesan Jokowi centris. Jangan apa-apa harus Pak Jokowi yang harus memperbaiki semua. Stafnya yang di bawahnya ini kan harus cepat mengikuti bergerak," ujarnya.

Yayat memaklumi bahwa ada sejumlah masalah yang belum dapat dipecahkan oleh Jokowi dan Basuki dalam waktu dekat. Dalam pembangunan mass rapid transit (MRT) dan pembenahan angkutan umum, misalnya, diperlukan waktu panjang karena prosesnya juga tidak singkat. Demikian pula pekerjaan-pekerjaan fisik lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com