JAKARTA, KOMPAS.com — Bripka Sukardi, anggota provos Polairud sempat bernapas seusai ditembak di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (10/9/2013) malam. Tak lama setelah itu, korban tewas di tempat kejadian.
Sebelum penembakan itu, korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X dari arah Menteng. Ia ditembak sekelompok orang tidak dikenal di jalur lambat Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 22.20.
Wartawan yang bertugas di Gedung KPK, Mufti, menyatakan mendengar suara tiga tembakan dari dalam gedung dan berlari keluar menuju tempat polisi itu terjatuh. Ia melihat polisi terkapar bersama sepeda motornya. Dari tanda pengenal di seragam yang dikenakan, polisi tersebut dikenali bernama Sukardi. Menurut Mufti, saat itu korban masih bernapas.
Tidak lama kemudian, Sukardi yang tertembak di sekitar pinggang mengembuskan napas terakhir. Di sekitar lokasi di dekat Sukardi yang berpangkat brigadir kepala, Mufti melihat tiga proyektil peluru.
Dari rekaman kamera pemantau KPK, pelaku penembakan terdiri atas tiga orang dengan menaiki dua sepeda motor. Berdasarkan pantauan Kompas, jarak tempat tewasnya Sukardi dengan selongsong peluru yang ditemukan hanya sekitar 1 meter. Sukardi sedang mengawal enam truk yang mengangkut material untuk lift dengan tujuan Rasuna Tower, Kuningan, Jakarta Selatan. Barang-barang tersebut dikawal Sukardi dari Pelabuhan Tanjung Priok. (BIL/K05/K06)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.