Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios Diangkut, PKL Pasar Gembrong Maki-maki Satpol PP

Kompas.com - 12/09/2013, 11:47 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong tak menyangka akan ada penertiban pada Kamis (12/9/2013) pagi. Kios semi-permanen untuk mereka berjualan pun diangkut petugas Satpol PP.

Penertiban dilakukan lagi oleh 250 anggota Satpol PP dan Polres Jakarta Timur setelah mengetahui PKL masih nekat berjualan di trotoar, meski sudah ditertibkan pada Senin (9/9/2013) lalu. Saat petugas tiba sekitar pukul 09.00, PKL sedang bersiap-siap membuka lapak.

Sebagian dari mereka panik, dan langsung menyelamatkan barang dagangan yang mudah dibawa. Namun, bagi PKL yang menggunakan gerobak, mereka tak bisa berbuat apa-apa ketika gerobaknya diangkut ke truk. Sebagian dari mereka memaki-maki sebagai bentuk kemarahan.

Meski dimaki-maki, penertiban yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto itu tetap berlangsung hingga pukul 11.00. Gerobak mereka pun dibawa truk ke gudang penampungan di Pulogadung.

Krisdianto mengingatkan kepada PKL, jika mereka masih membandel berjualan di trotoar, mereka dipastikan akan dikenakan pidana ringan. Dia membolehkan PKL berjualan, asal pada tempat yang telah ditentukan, dan tidak sampai mengganggu ketertiban seperti membuat kemacetan.

"Masalahnya antara pedagang dan pembeli. Pedagang mau laku dan pembeli maunya gampang, tetapi mengganggu lalu lintas dan ketertiban umum. Boleh saja berjualan, tetapi di tempat yang ditentukan," ujarnya.

Setelah penertiban selesai, Pasar Gembrong tetap diawasi Kepolisian dan Satpol PP. Pengawasan dilakukan dalam tiga giliran, yakni pada pagi, siang, dan sore, dengan menurunkan sekitar 100-200 personel. Penjagaan akan terus dilakukan sampai suasana kondusif.

"Kita awasin terus. Kalau ternyata masih berjualan, petugas terpaksa harus mengangkut. Kita juga akan menyiapkan truk," kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Syahdonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com