Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Studi Banding", Cara Jokowi Yakinkan Warga Kampung Deret

Kompas.com - 15/09/2013, 18:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Joko Widodo menyadari kekhawatiran warga yang rumahnya akan ditata menjadi kampung deret. Dia telah menyiapkan strategi agar bisa meyakinkan warga, yakni dengan melakukan "studi banding".

Namun, studi banding yang hendak dilakukan Jokowi bukan seperti studi banding yang dilakukan oleh anggota dewan dengan bepergian ke luar negeri. Studi banding ini dilakukan dengan membawa warga yang rumahnya akan ditata ke pemukiman kampung deret yang telah rampung.

KOMPAS.com/ROBERTUS BELARMINUS Suasana kampung deret di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2013) siang.

"Kan yang sudah jadi baru Tanah Tinggi. Tinggal kita bawa saja naik bus ke sana. Biar mereka lihat sendiri, yang sudah jadi gimana, yang belum jadi gimana, kehidupannya gimana," ujar Jokowi kepa da wartawan di Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Cara ini pernah dilakukan Jokowi saat membawa warga sekitar Waduk Ria Rio ke rumah susun sewa Pinus Elok sebelum melaksanakan relokasinya. Hingga saat ini, salah satu program unggulannya tersebut telah mulai dilakukan di 28 lokasi. Hanya saja Jokowi mengakui pengawasannya diserahkan kepada pemerintah kota setempat sekaligus Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintahan DKI.

"Memang saya belum ke lapangan. Nantilah, kalau sudah 50 persen baru kita tinjau," lanjut Jokowi.

Adapun, mekanisme penataan kampung tersebut masih sama dengan yang sebelumnya diutarakan. Warga mengajukan desain rumah yang baru. Setelah disetujui, warga akan diberikan uang Rp 1,5 juta per meter persegi. Warga maksimal mendapatkan jatah 36 meter persegi demi pembangunan.

Sementara itu, infrastuktur, seperti selokan, ruang terbuka hijau, akan dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

"Yang penting nanti kalau sudah bagus jangan dijual," lanjutnya.

Berikut kampung-kampung yang akan ditata menjadi kampung deret:
1. Jakarta Pusat: Bungur, Bendungan Hilir, Kebon Sirih, Cempaka Putih, Utan Panjang, Petojo, Kemayoran, Galur, Tanah Tinggi, dan Karanganyar.
2. Jakarta Barat: Tambora, Kalianyar, dan Kapuk.
3. Jakarta Utara: Tanjung Priok, Semper Barat, Tugu Utara, Marunda, Pademangan Timur, Cilincing, dan Pejagalan.
4. Jakarta Selatan: Petogogan, Gandaria, dan Pasar Minggu.
5. Jakarta Timur: Klender, Pisangan Timur, Jatinegara, dan Cipinang Besar Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com