Demikian disampaikan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Jakbar Dirhamul Nugraha, Camat Kembangan Slamet Riyadi, dan Lurah Kemanggisan, Tri Prasetyo yang ditemui terpisah, Senin (30/9/2013).
Dirhamul menjelaskan, standar gedung kantor kelurahan dan kecamatan sekarang harus berlantai empat, dengan luas lahan 700 meter. Tujuh gedung lama yang sudah dirobohkan dan kini sedang dibangun adalah Kantor Kecamatan Kembangan serta Kantor Kelurahan Krukut, Pegadungan, Mangga Besar, Meruya Selatan, Kemanggisan, dan Jelambar.
"Sesuai kontrak, akhir tahun ini pembangunan tahap pertama berupa fondasi dan lantai satu sudah harus selesai," kata Dirhamul.
Ia menambahkan, selama pembangunan, kantor keenam kelurahan dipindahkan. Tidak demikian dengan kantor kecamatan, sebab, kantor kecamatan yang baru dibangun di atas tanah fasilitas sosial di Meruya Utara.
Selain membangun gedung baru, jajarannya juga merenovasi lima kantor kelurahan yang dianggap sudah tidak memadai. Kelima kantor kelurahan tersebut adalah Kantor Kelurahan Cengkareng Timur, Palmerah, Tanjung Duren Utara, Sukabumi Selatan, dan Sukabumi Utara.
"Seluruh gedung baru ini akan rampung dalam dua tahun. Sedang renovasi akan selesai tahun ini. Total anggaran mencapai Rp 34 miliar," ujar Dirhamul.
Pengamatan Kompas, seluruh dinding lantai satu gedung baru kantor Kelurahan Kemanggisan di Jalan Kemanggisan Ilir 1 nomor 2, sudah berdiri. "Pembangunan mulai dilakukan sejak 19 Juli lalu dengan target penyelesaian tahap pertama (pembangunan lantai satu) sesuai kontrak, tanggal 26 November 2013," ucap Tri saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia berharap, Desember mendatang lantai satu sudah bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang. "Serah terima penggunaan gedung memang belum ada, tetapi kami bisa memanfaatkan lantai satu dulu," ucap Tri.
Slamet mengakui, kondisi gedung kecamatan tempatnya bekerja, sudah tidak layak lagi. Posisinya pun tidak menguntungkan karena diapit Kali Angke, Pesanggrahan, dan Kali Sepak sehingga selalu tergenang saat musim hujan tiba.
Jika sudah demikian, pelayanan masyarakat pun terganggu. Kondisi gedung pun kian cepat rapuh karena bocoran dan genangan air. "Setiap tahun memang ada perbaikan, tetapi cuma tambal sulam saja sehingga makin terkesan kain rombeng," kata Slamet.
Ia menambahkan, kini, kantor kecamatan baru yang bakal menelan biaya Rp 12 miliar tersebut sedang dikerjakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.