Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Pentil Ban, Anggota Dishub Dihajar Pakai Kunci Roda

Kompas.com - 03/10/2013, 10:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Razia parkir yang dilakukan petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan berbuah malapetaka. Lantaran geram pentil bannya dicabut, seorang warga menghajar Suratno memakai kunci roda.

Ketika itu Suratno dan beberapa anggota Sudin Perhubungan lainnya menggelar razia parkir liar di sepanjang Jalan Aditya Warman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tiba-tiba, Suratno dipukul oleh seseorang dari belakang dan mengenai bagian kepalanya.

Suratno sempat menoleh ke belakang dan melihat sebuah mobil melaju kencang melewatinya. Diduga pelaku pemukulan tersebut merupakan salah seorang warga yang tidak senang pentil ban mobilnya dicabut petugas.

"Untung saya pakai helm. Kalau enggak, kepala saya bocor," tutur Suratno kepada Warta Kota, Rabu (2/10/2013).

Tidak hanya dipukul, Suratno juga dicaci maki beberapa orang ibu penjemput yang mengaku sebagai istri pejabat dengan kalimat kasar. "Saya orang kaya, saya bisa tuntut kamu. Kamu jangan sembarangan sama saya, saya istri pejabat, tahu enggak kamu...," papar Suratno menirukan cacian yang diterimanya.

Suratno mengakui, semua petugas Dishub yang melakukan operasi penertiban parkir liar agak waswas juga saat berada di lapangan. Sebab, mereka sering mendapat perlawanan dari warga yang tidak senang dengan razia itu.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Arifin HM mengatakan, petugas mengamankan 70 kendaraan yang melakukan parkir liar.

"Yang terjaring operasi milik warga yang mengantar anaknya ke Al Azhar. Ibu-ibu sempat protes kepada kami, juru parkir liarnya manggil-manggil massa. Tapi petugas beri pengertian supaya saat mengantar anaknya, orangtua diminta untuk langsung kembali pulang tanpa parkir kendaraannya di situ," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com