Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Anak-anak Lebih Penting daripada Topeng Monyet

Kompas.com - 21/10/2013, 13:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dituding lebih memperhatikan nasib topeng monyet dibandingkan dengan nasib anak-anak jalanan. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan yang dilontarkan oleh Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan tersebut.

"Oh enggak, anak-anak juga terus ditindaklanjuti kok. Anak-anak lebih penting dong daripada topeng monyet," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (21/10/2013).

Kendati demikian, ia menyadari kalau Jakarta belum sepenuhnya menjadi kota yang layak anak. Selain itu, Basuki juga mengakui kalau Jakarta belum aman bagi para anak. Menurut dia, kunci keamanan kota Jakarta ada di tangan Satpol PP.

Seharusnya, kata dia, personel Satpol PP berada di tiap kelurahan untuk menjaga warga, khususnya anak-anak sehingga potensi tawuran maupun kekerasan terhadap anak-anak dapat diminimalisasi.

"Satpol PP kita itu cuma keliling-keliling, enggak pernah mengamati masyarakat. Padahal Satpol PP itu ada di tiap kelurahan," ujarnya.

Sebelumnya, rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membuat Jakarta bebas topeng monyet pada tahun 2014 menuai kritikan dari KPAI. Menurut Ihsan, tak hanya monyet yang jadi sorotan internasional, tetapi juga permasalahan anak-anak jalanan. Selain itu, menurut dia, Jakarta belum memiliki konsep dan aksi nyata terhadap masalah anak jalanan.

"Semoga nasib anak-anak di Jakarta bisa lebih beruntung daripada monyet yang dapat tempat di Ragunan dan pemiliknya dapat bantuan pembinaan," ujar Ihsan.

Pada Jumat (18/10/2013) lalu, Jokowi mengatakan bahwa Pemprov DKI tengah mendata jumlah pelaku atraksi topeng monyet di Jakarta. Nantinya, monyet-monyet tersebut dibeli dan akan dilepaskan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), sedangkan pawangnya mendapat pembinaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com