Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Pasar Rebo Masih Semrawut

Kompas.com - 25/10/2013, 08:17 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak banyak yang berubah pada kondisi simpang lima Pasar Rebo, Jakarta Timur, selama satu tahun kepemimpinan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama. Kondisi lokasi itu masih semrawut!

Berdasarkan pengamatan Kompas.com yang saban hari melintasi Pasar Rebo, pedagang kaki lima masih menguasai trotoar di jalur segala arah. Dampaknya, macet.

Kondisi itu diperparah perilaku pengemudi angkutan umum, baik mikrolet, bus 3/4, sampai bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Mereka seenaknya menaikkan atau menurunkan penumpang, bahkan ngetem. Kondisi itu terjadi di jalur kelima arah, yakni Cililitan, Cijantung, Kampung Rambutan, TB Simatupang, dan tol dalam kota.

Tidak jarang mereka hanya menyisakan satu lajur untuk pengendara lain. Bahkan, saat hendak ngetem, bus AKAP sering memalang jalan ketika berputar menuju arah Kampung Rambutan. Dengan memalang jalan, bus yang lebih dulu ngetem terpaksa maju. Bunyi klakson para pengendara lain terkadang tak dihiraukan.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra PKL berjualan di trotoar di Pasar Rebo

Polisi tutup mata

Di jam-jam sibuk, polisi memang kerap berjaga di lokasi itu. Namun, biasanya petugas hanya mengatur lalu lintas dan membiarkan bus-bus ngetem mencari penumpang. Terkadang, petugas tegas memaksa bus-bus berjalan.

Kompas.com biasa melihat polisi yang tengah berpatroli, baik dengan sepeda motor mau pun mobil tidak berusaha menertibkan. Petugas hanya berhenti di dekat bus. Begitu ditemui kenek bus, petugas lalu pergi. Ngetem pun berlanjut.

Sebenarnya, petugas telah berusaha mencegah agar bus-bus itu tidak berhenti dengan memasang pembatas jalan yang panjang. Harapannya, ketika memutar, bus berjalan terus. Namun, tetap saja bus berhenti. Malah, lantaran tak bisa digeser karena berat, pembatas jalan dari beton itu sedikit demi sedikit dihancurkan.

Tak hanya ngetem. Selain pengendara pribadi, supir angkot juga kerap menerobos lampu merah. Lebih celaka, sudah menerobos lampu merah, supir angkot yang hendak menuju tol dalam kota kerap memaksa memotong kendaraan yang tengah tersendat ke arah Cijantung.

Flyover cinta

Penyimpangan juga terjadi di flyover yang melintasi simpang lima Pasar Rebo itu. Sejak sore hari, para pengendara sepeda motor biasa berhenti di sepanjang flyover di dua arah. Kebanyakan dari mereka pasangan muda-mudi yang tengah pacaran. Karena itu banyak yang menyebut fly over cinta. Semakin malam, semakin ramai. Berciuman sudah menjadi pemandangan jamak.

Tak hanya sepeda motor yang memadati flyover. Puluhan pedagang buah, pedagang minuman, dan rokok juga ikut nimbrung mencari nafkah. Adapula pengamen yang menjual suara kepada setiap pasangan yang memadu kasih di atas motor.

Beberapa warga yang diwawancarai berharap Jokowi juga memerhatikan kondisi Pasar Rebo itu. Tentunya perlu juga peran Kepolisian.

"Tolong ditertibkan kaya di tempat lain, Pak Jokowi. Biar lancar," kata Sugeng (34), warga Cijantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com