Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan PKL di Pluit Timur Bongkar Lapaknya Sendiri

Kompas.com - 07/11/2013, 11:43 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 60 pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di atas trotoar Jalan Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, membongkar lapaknya sendiri sejak Rabu (6/11/2013) sampai Kamis (7/11/2013) pagi. Pembongkaran bangunan dari kayu itu dilakukan setelah pedagang mendapat surat peringatan dari Kecamatan Penjaringan.

Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan telah berkali-kali melakukan sosialisasi kepada PKL untuk membongkar bangunannya. PKL tersebut dinilai telah menyalahi Peraturan Daerah Provinsi DKI Nomor 8 Tahun 2011 tentang Ketertiban Umum. Surat peringatan terbaru dari Rusdiyanto disampaikan kepada PKL pada Senin (4/11/2013).

"Bahkan, kita sudah berikan surat peringatan yang memberi batas kepada mereka hingga Rabu (6/11/2013) kemarin. Makanya, saat kita lakukan penertiban, mereka dapat menerima dan sebagian lainnya bahkan turut membongkar sendiri lapaknya," ujarnya di lokasi pembongkaran, Kamis.

Dalam surat peringatan itu, pedagang diberi tenggat waktu pindah hingga Rabu (6/11/2013) kemarin. Apabila PKL tidak mematuhinya, petugas penertiban akan membongkar bangunan pada hari ini.

Dari pantauan Kompas.com pada Kamis pagi, para pedagang sudah membongkar bangunan lapak mereka sejak pagi. Tidak ada perlawanan berarti dari mereka. Suprapto (61), pemilik warung makanan, mengatakan tidak mempermasalahkan penertiban itu. Namun, ia kecewa dengan pemberitahuan yang terlalu mendadak.

"Sekarang sudah mati kutu saya, enggak tahu harus ke mana. Padahal, ada anak harus dinafkahi. Memangnya tiga hari cukup apa buat cari tempat jualan baru?" ujarnya.

Selama puluhan tahun, keberadaan PKL telah menutupi saluran air dan jalur hijau sepanjang 400 meter di sepanjang jalan tersebut. Selain itu, dengan dilakukannya revitalisasi kawasan Waduk Pluit, Jalan Pluit Timur dan Pluit Barat merupakan akses alternatif dari Jalan Raya Pluit Timur menuju Jalan Raya Pluit Selatan. Dengan begitu, keberadaan puluhan PKL yang mayoritas pedagang makanan tersebut mengakibatkan jalan terhambat.

Dalam melaksanakan penertiban kali ini, sebanyak 150 personel gabungan dari satpol PP dan kepolisian terlibat. Mengenai relokasi, Rusdiyanto menjelaskan bahwa para PKL akan dicarikan tempat. Saat ini, pihaknya tengah intensif melakukan pembicaraan dengan pengelola Apartemen Laguna agar para PKL diperbolehkan mendapatkan tempat di lahan parkir sebagai tempat berdagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com