Itulah yang terjadi pada saat ulang tahun yang ke-77 politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait pada Minggu (10/11/2013) kemarin. Rieke Dyah Pitaloka-lah yang "menodong" Wakil Gubernur DKI Jakarta itu untuk memimpin doa.
"Kalau biasanya kita saksikan marah-marah, di sini, Pak Ahok kita minta untuk memimpin doa," kata Rieke yang disambut tawa tamu undangan.
Ahok langsung tersenyum. Dia pun menyanggupinya dan berjalan ke arah panggung. Ia lalu meminta izin untuk memimpin doa berdasarkan agama yang dianutnya, Kristen Protestan.
"Kita doa bersama untuk Pak Sabam. Terima kasih Tuhan, ketika orang mengatakan politik itu kotor, kami bisa melihat Pak Sabam yang mengatakan politik itu suci," kata Ahok dengan khusyuk.
Ahok mengatakan, pendiri negara serta pahlawan bangsa telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang terdiri dari beragam suku dan agama.
"Kami yang muda diminta untuk berpolitik suci dan tidak korupsi. Kami hanya diminta untuk berpolitik jujur agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan negara lainnya," tutur Ahok mengakhiri doanya.
Rieke Dyah Pitaloka lalu memuji doa yang dipanjatkan Ahok. "Doa yang luar biasa. Wagub doanya sangat politis. Nanti bisa dilihat di YouTube," kata Rieke sambil tersenyum.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pementasan kesenian asal Jawa Barat, Sisingaan. Dalam peluncuran buku ini, Sabam Sirait ditemani keluarga besarnya, termasuk anaknya yang juga politisi PDI-P, Maruarar Sirait.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Hary Tanoesoedibjo, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji, serta pengurus DPP PDI Perjuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.