JAKARTA, KOMPAS.com — Anton (38), salah seorang warga yang tinggal di sisi selatan Taman Burung, Penjaringan, heran tidak melihat pengerjaan pengerukan di Waduk Pluit. Ia mengatakan, sejak Sabtu (16/11/2013), dia tidak melihat lagi kegiatan pengerukan di waduk yang terdapat di belakang permukimannya itu.
"Kalau sore saya biasa ke sini, cuma Sabtu kemarin tumben aja kok sepi. Biasanya banyak backhoe yang ngeruk dan truk pengangkut lumpur juga banyak yang hilir mudik," ujarnya saat ditemui di Waduk Pluit, Senin (18/11/2013).
Anton pun merasa heran, mengapa pengerjaan waduk belum menyeluruh, alat-alat berat tersebut sudah tidak ada lagi. "Padahal ini lumpurnya masih banyak. Saya khawatirnya kalau tidak dikerjain semua, ngerinya kayak tahun kemarin, banjir besar," ujarnya.
Walaupun pengerjaan baru mencapai 25 persen dari luas keseluruhan waduk 80 hektar, Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi mengatakan, tidak akan terjadi banjir yang disebabkan luapan waduk selama pompa air yang ada bekerja optimal.
"Memang informasi dari dinas, sejak Sabtu (9/11/2013) lalu, kontraknya sudah berakhir. Tapi kalau pompa yang ada di sekeliling waduk berfungsi, tidak akan terjadi banjir," ujarnya.
Mengenai pompa di sekitar Waduk Pluit, Wagiman menjelaskan bahwa saat ini ada dua lokasi yang sudah berfungsi dan satu lagi di sisi timur dengan empat pompa yang sedang dalam pembangunan.
"Kalau di sisi barat, tiga pompa sudah berfungsi optimal. Sementara itu, di sisi tengah ada empat pompa yang sedang dalam perbaikan dan penggantian," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.