Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novi Loncat-loncat, Polisi Kesulitan Minta Tes Urine

Kompas.com - 19/11/2013, 08:31 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi di Polres Jakarta Pusat kesulitan meminta Novi Amelia untuk menjalani tes urine. Sebab, Novi yang dalam pengaruh obat mengamuk dan lebih banyak loncat-loncat.

"Belum ada tes urine karena dia (Novi) mengamuk dan loncat-loncat di ruangan. Jadi, kita masih tunggu tindakan kedokteran," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Ramano Yoyol di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).

Polisi juga belum meminta keterangan dari model majalah dewasa tersebut. Saat ini, polisi lebih fokus pada obat-obatan yang ditemukan di tas Novi. Untuk mengetahui jenis obatnya, polisi mengirimkannya ke laboratorium untuk diselidiki.

"Obat yang kita temukan itu tidak bisa kita sebutkan itu obat apa. Makanya secara laboratorium kita cek itu obat apa," ujar dia.

Yoyol mengatakan, polisi belum mengetahui apakah Novi mengalami penyakit kejiwaan. Hal tersebut masih dicari tahu oleh dokter yang menanganinya.

"Obatnya apa itu yang kita harus tahu, sakit jiwanya bagaimana kita harus tahu, jadi kita tidak bisa memperlakukan seseorang apabila orang itu tidak sehat. Suatu penyelidikan itu harus diperiksa kesehatannya dulu," tuturnya.

Menurut Yoyol, Novi keluar dari diskotek di kawasan Hayam Wuruk pada pukul 04.00. Dia menyetop taksi, dan berputar-putar tanpa tujuan hingga pukul 09.00.

"Novi habis clubbing dari salah satu diskotek. Dia naik taksi dari pukul 04.00 pagi, muter-muter sampai pukul 09.00, tapi enggak tahu tujuan," kata Yoyol.

Heri, sopir taksi yang ditumpangi Novi, sempat menanyakan tujuan, tetapi Novi terlihat gelisah dan mengatakan tidak tahu hendak ke mana. Karena bingung, Heri membawa Novi ke kantor Polsek Metro Menteng. Dari sana, Novi dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat. Kini dia sudah di Rumah Sakit Ketergantungan Obat di Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com