Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinas Kependudukan Bekasi Belum Punya E-KTP

Kompas.com - 22/11/2013, 21:31 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan belum menerima kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). Padahal, ia sudah mengikuti proses perekaman data pada tahun lalu.

"Saya enggak mau nutup-nutupin, memang kejadiannya begitu. Saya ikut rekam data massal tahun 2012. Saya cek di kecamatan ada datanya, tapi di Kementerian (Dalam Negeri) ternyata datanya belum ada," katanya seusai diskusi soal daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Bekasi, Jumat (22/11/2013).

Rudi tidak tahu pasti mengapa proses pendataan E-KTP miliknya bermasalah atau gagal rekam. Dia menduga hal itu terjadi karena perekaman E-KTP tahun lalu masih menggunakan sistem operasi komputer versi lama.

Menurut Rudi, hasil perekaman data E-KTP di seluruh Kota Bekasi tahun lalu telah dicetak dan diberikan kepada 1,3 juta warga. Namun, ada seratusan ribu warga yang telah menjalani rekam data, tetapi KTP-nya belum dicetak dan masih tertahan di Kemendagri. Adapun jumlah warga yang belum rekam data E-KTP sebanyak 126.000-an.

Rudi mengatakan, ada beberapa alasan mengapa warga Bekasi enggan mengganti KTP lama dengan E-KTP. Di antaranya karena KTP lama masih berlaku hingga 2017, kerja dan kuliah di luar kota/negeri, sudah jompo atau sakit-sakitan, atau karena menjalani hukuman.

Selain Rudi, sejumlah pejabat di Kota Bekasi juga belum menerima E-KTP. Pejabat itu antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji dan Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Sutriyono. "Wakil Wali Kota, Pak Ahmad Syaikhu, juga sempat gagal rekam. Tapi sudah kami kirim alat perekam mobile, sekarang beliau sudah punya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com