Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Cantik Ratusan Layang-layang di Monas

Kompas.com - 30/11/2013, 19:42 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan layang-layang menghiasi langit di atas kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013). Berbagai bentuk layang-layang, mulai dari pesawat, binatang, hingga tokoh kartun, beterbangan untuk memenangkan lomba bertaraf internasional tersebut.

Itulah meriahnya Jakarta International Kite Festival 2013, yang baru pertama kali digelar di kawasan Monas. Acara tahunan itu sebelumnya diselenggarakan di Ancol. Pada penyelenggaraan ke-19 kali ini, sebanyak 150 peserta dari 15 provinsi di Indonesia dan peserta dari 18 negara ikut meramaikan festival tersebut.

Ketua panitia Jakarta International Kite Festival 2013 Sari Priyanggoro mengatakan, tema festival kali ini adalah Jakarta Baru dan Jakarta Kita dan diselenggarakan secara gratis. Panitia menyediakan hadiah total Rp 25 juta bagi para pemenang dalam lomba layang-layang ini.

"Untuk tahun ini, lombanya layang-layang kreasi dua dan tiga dimensi dengan bentuk gedung-gedung, ondel-ondel, serta budaya Betawi lainnya," kata Sari saat ditemui wartawan di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, festival tersebut menggambarkan semakin eratnya persahabatan antarnegara dan diharapkan ada pertukaran informasi teknologi layang-layang.

"Dengan adanya festival layang-layang, (diharapkan) DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara bisa jadi kota festival dan kota budaya di mata internasional sehingga citra Jakarta di mata dunia dapat lebih meningkat," ujar Arie saat meresmikan festival tersebut.

Abdul Hamid (69), salah satu peserta asal Bandung, Jawa Barat, mengatakan, turut meramaikan acara itu karena ia sangat menggemari permainan layang-layang. Dalam aksinya di Monas, ia menampilkan jenis layang-layang dua dimensi, yakni pesawat Sukhoi dan gurita yang dibuat dengan biaya Rp 2,5 juta.

"Saya sudah tua, jadi enggak mikir menang, yang penting senang ikut festival ini. Sekarang giliran anak muda saja yang menang," kata pria yang sudah menjuarai festival layang-layang di berbagai negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com