Dua pemuda tersebut bernama Azis (18) dan Supriyadi (18). Sudah tiga bulan ini, keduanya bekerja sebagai operator eretan atau perahu getek yang membelah Kalijodo tersebut. Mereka mengontrak di Jalan Tri Raya RT 06 RW 12, Pejagalan, Penjaringan.
Susilo Hadi (46), komandan regu penyelemat mengatakan, timnya sudah menyisir kali sejak kemarin malam hingga Kali Jagak, yang memiliki jarak 2 km dari lokasi kejadian. Sebanyak 15 personel dikerahkan secara bergantian untuk melakukan penyisiran menggunakan perahu karet. Namun, mereka terkendala derasnya arus air, dan air yang semakin meninggi.
"Kita sudah menyisir sejak pukul 21.00 kemarin. Dalam pencarian, kita juga menggunakan jangkar," ujar Susilo kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu (1/12/2013).
Joni (46), salah seorang saksi mata, menuturkan, Supriyadi terpeleset saat hendak naik ke atas getek. Dia kemudian berenang menuju sumur yang berada di seberang kali.
Baru sampai di tengah kali, tiba-tiba dia kehabisan nafas dan meminta tolong kepada Azis, yang kebetulan berada di pinggi kali. Melihat temannya hampir tenggelam, Azis langsung menggerakkan perahu getek tersebut ke tengah kali untuk menyelamat Supriyadi. Namun, Azis ikut tercebur ke dalam Kalijodo saat berusaha menarik tangan Supriyadi.
Joni yang saat itu berada di atas perahu segera ke tepi kali untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar dan menghubungi Tim Penanggulangan Bencana.
Ajum (27), kakak kandung Azis, merasa sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa adiknya. Pemuda asal Tegal tersebut bahkan sempat membuat ritual memotong ayam pada Minggu sore di pinggiran Kalijodo, agar adiknya cepat ditemukan. Saat sedang melakukan ritual, ia sempat pingsan dua kali dan ditolong warga setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.