Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 144 Pelintasan Sebidang Tidak Resmi di Jakarta

Kompas.com - 10/12/2013, 18:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, ada ratusan pelintasan kereta api liar di Jakarta. Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daops) I Jakarta, ada 481 pelintasan sebidang antara jalur kereta dan jalan. "Sebanyak 337 pelintasan resmi dan 144 tidak resmi," kata Syafrin kepada wartawan, Selasa (10/12/2013).

Syafrin mengatakan, pelintasan kereta resmi telah dilengkapi dengan palang pintu dan sinyal untuk mengatur lalu lintas. Baik pelintasan resmi maupun tidak resmi sama-sama rawan kecelakaan. Salah satu penyebabnya adalah perilaku pengendara yang tidak tertib dan menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan pengguna jalan raya. Oleh karena itu, perlu ketegasan dalam penegakan hukum di jalan raya, termasuk pelintasan kereta api.

Menurut Syafrin, Dishub DKI Jakarta telah melengkapi sistem informasi di wilayah pelintasan sebidang itu dengan rambu-rambu lalu lintas. Sayangnya, keberadaan rambu-rambu lalu lintas itu kerap diabaikan oleh pengguna jalan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perjalanan kereta api wajib didahulukan oleh pengemudi jenis kendaraan lain. Pelanggar peraturan itu akan dapat diancam sanksi dan denda tegas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah PT KAI untuk menutup pelintasan liar sebidang. Dia berharap PT KAI tidak gentar untuk menutup pelintasan liar tersebut karena pelanggaran bisa membahayakan ratusan penumpang kereta dan kendaraan bermotor lain. Hal itu, kata Basuki, dapat dikatakan melanggar hak asasi manusia.

Selain mendukung PT KAI menutup pelintasan liar, Basuki juga mengimbau agar pelintasan tidak resmi dipasang kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV). "CCTV ini gunanya untuk mengetahui siapa-siapa saja oknum yang suka melanggar lalu lintas, seperti lewat sembarangan di pelintasan itu. Nanti wajahnya akan terekam, dicocokkan dengan data, lalu kita kenakan denda atau blokir langsung STNK-nya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com