"Langkah itu terpaksa kita lakukan demi keamanan, keselamatan masyarakat. Curah hujan Jakarta yang semakin tinggi sehingga membahayakan masyarakat oleh aliran listrik saat air menggenang," ujarnya kepada wartawan pada Senin (20/1/2014) pagi.
Pemutusan aliran listrik tersebut mengakibatkan sejumlah daerah dilanda kegelapan, yaitu Cengkareng, Teluk Naga, Cikupa, Lenteng Agung, Bandengan, Kebon Jeruk, Cempaka Putih, Kramatjati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok, dan Pondok Kopi.
Roxy melanjutkan, penyebab khusus PT PLN memutus aliran listrik ke sejumlah permukiman ada beberapa hal. Pertama, jika rumah pelanggan dilanda kebanjiran dengan tinggi di atas 50 sentimeter. Kedua, jika gardu distribusi PLN mengalami banjir. Ketiga, gardu distribusi dan rumah pelanggan sama-sama banjir.
Apabila terjadi banjir susulan, lanjut Roxy, tidak menutup bahwa kemungkinan gardu distribusi yang telah normal akan dipadamkan lagi. PLN mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan listrik secara tepat dan bijak. PLN terus berupaya menormalkan seluruh jaringan agar pasokan listrik masyarakat kembali normal.
"Kami imbau masyarakat yang kena banjir memastikan Meter Circuit Breaker (MCB) dalam posisi off dan matikan seluruh peralatan listrik dengan cabut kabel dari stop kontak," ujarnya.
Roxy juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung menggunakan peralatan instalasi kelistrikan seusai banjir. Peralatan yang basah akibat banjir harus dikeringkan terlebih dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang membahayakan keselamatan warga.