Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Kali Sunter Tidak Pernah Habis

Kompas.com - 27/01/2014, 17:20 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat hujan dan banjir di Jakarta, sampah terus menumpuk di Kali Sunter Kresek, Jakarta Utara. Padahal, pintu penyaringan sampah Kali Sunter sudah dikeruk setiap hari.

Candra (29), salah satu operator rumah penyaringan sampah, mengatakan bahwa pada musim hujan seperti saat ini, sampah yang dikeruk bisa mencapai sekitar 18 meter kubik atau sekitar 2 truk sampah. Dalam kondisi normal, volume sampah mencapai 9 meter kubik atau 1 truk sampah.

"Kalau musim hujan seperti ini, nonstop dikeruknya. Pengambilannya setiap pagi," ujar Candra kepada Kompas.com, Senin (27/1/2014).

Setelah diangkut, sampah tersebut akan dibawa ke Cipinang dan diantar ke Bantar Gebang. Menurut Candra, sampah di penyaringan tersebut merupakan sampah kiriman dari Kali Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Sampah yang ditemukan bermacam-macam, seperti sofa, kandang ayam, lemari, pintu, ranting, plastik, hingga bangkai binatang.

Warga setempat, Kartolo (37), merasa heran dengan sampah di pintu penyaringan yang tidak pernah habis tersebut. "Padahal tiap hari diangkatnya, masih tetep aja banyak," kata Kartolo.

Akibat banjir, volume sampah Jakarta juga meningkat cukup tinggi. Sampah itu umumnya berasal dari sungai-sungai besar,  atau karena tersangkut di pintu air.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, volume sampah di lokasi banjir 353-373 ton per hari. Selain yang tersangkut di pintu air dan jembatan, sampah-sampah juga berada di lokasi pengungsian, terdiri dari bungkusan nasi, styrofoam, plastik, dan lainnya. Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyiagakan regu pengumpul sampah yang terdiri dari empat orang. Mereka disebar di semua lokasi pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com