Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Kompas.com - 26/04/2024, 17:59 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan, Ismawati mengaku banyak warga yang protes usai program penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) diberlakukan.

Mereka bersikeras meminta agar NIK-nya tidak dinonaktifkan dan tetap menggunakan alamat yang tak sesuai domisilinya.

"Memang rata-rata mereka protes dan kekeuh tetap menggunakan alamat di sini (Kelurahan Pasar Manggis)" ungkap Ismawati kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal Numpang KTP Jakarta

Ismawati mengungkapkan, banyak warga Pasar Manggis yang NIK-nya masuk ke daftar rekomendasi untuk dinonaktifkan karena memang sudah tidak bertempat tinggal di Jakarta atau tidak sesuai domisili.

Menurut Ismawati, hal itu disebabkan karena daerah Pasar Manggis merupakan kawasan padat penduduk yang banyak kontrakan atau kos murah.

Jadi, banyak warga yang tadinya mengontrak rumah dan alamat KTP-nya di Pasar Manggis, kini sudah pindah ke luar Jakarta.

"Memang rata-rata di sini kampung padat penduduk, dan banyak kos atau kontrakan murah yang memang sudah tidak tinggal di sini," jelasnya.

Ismawati menyampaikan, pihaknya berusaha memberikan edukasi kepada warga secara perlahan terkait adanya program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait penataan NIK warga yang harus sesuai domisili.

Jika warga tetap keukeuh ingin menggunakan alamat di KTP-nya, Dukcapil Kelurahan Pasar Manggis meminta mereka membawa surat keterangan domisili dari ketua RT dan RW setempat.

Baca juga: Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Setelah membawa surat keterangan domisili dari RT dan RW, petugas Dukcapil Kelurahan Pasar Manggis tetap akan melakukan verifikasi ke lapangan guna memastikan warga itu benar-benar masih tinggal di domisili yang sesuai di KTP atau tidak.

"Jika memang benar ada surat rekomendasi yang menyatakan masih tinggal di sini (Kelurahan Pasar Manggis) maka kita akan lanjutkan dengan verifikasi lapangan," sambungnya.

Lebih lanjut, Ismawati menyampaikan bahwa ada banyak warga Kelurahan Pasar Manggis yang sudah menikah dan pindah rumah, tetapi tetap menggunakan alamat yang sama dengan orangtuanya.

Untuk kasus seperti itu, petugas Dukcapil Kelurahan Pasar Manggis akan mengarahkan warga untuk segera pindah domisili di KTP sesuai dengan tempat tinggal saat ini.

"Arahan dari pimpinan kami kemarin, untuk kasus yang seperti itu diarahkan untuk pindah karena secara fisik sudah tidak tinggal di tempat itu," tutupnya.

(Tim Redaksi: Shinta Dwi Ayu, Larissa Huda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com