Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Ciptakan Tradisi "Nebeng" di Kantornya

Kompas.com - 06/02/2014, 20:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak kerabat yang menawarinya menumpang mobil pada saat penerapan one day no car, Jumat (6/2/2014) besok. Menurut dia, langkah menumpang mobil juga merupakan salah satu upaya mengurangi jumlah mobil dan angka kemacetan lalu lintas.

"Aku juga mau ciptakan nebengers saja di DKI, he-he-he," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Menurut Basuki, Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum melarang pegawai negeri sipil DKI untuk menggunakan kendaraan pribadi ke kantor. PNS tetap diperbolehkan menumpang kendaraan kerabat.

Basuki menyebutkan, seorang tetangganya di kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, sudah menawarinya tumpangan menuju Balaikota. "Ahok (panggilan Basuki), Jumat ini mau ke kantor ikut saya enggak? Baru ingat Jumat ini, Jumat pertama tiap bulan. Kamu kan diimbau enggak boleh pakai mobil dulu," kata dia mengutip pesan singkat dari tetangganya tersebut. Meski demikian, Basuki mengatakan bahwa ia berencana menggunakan bus menuju kantor.

"Saya mau naik bus dari Pantai Mutiara atau Waduk Pluit ke kantor, hari ini sudah mulai jalan beroperasi," kata dia.

Basuki berencana berangkat dari kediamannya di Pantai Mutiara dengan menggunakan bus kota terintegrasi busway (BKTB) tujuan Pantai Indah Kapuk-Monumen Nasional. Ia berharap perjalanan satu jam dengan bus kota sudah cukup menuju kantornya. Basuki juga berencana menggunakan sepeda dari rumah menuju tempat perhentian BKTB di Waduk Pluit. "Kalau banjir, ya pakai perahu, sewa jetski saja. Ha-ha-ha," katanya.

Sementara itu, karena besok ada perayaan Imlek bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Basuki akan menggunakan taksi menuju acara seremonial tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com