JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin dibandingkan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang menolak keberadaan jalan tol dalam kota. Menurut Jokowi, rasio jumlah jalan antara Jakarta dan Surabaya berbeda.
"Setiap daerah punya kondisi yang berbeda-beda. Kalau memang rasio jalannya cukup, ngapain ditambah. Kalau rasio jalannya kurang, kenapa tidak ditambah, gampang aja. Ini soal angka, jangan dibanding-bandingilah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Meski demikian, Jokowi memuji Risma sebagai pemimpin yang patut diteladani. "(Risma) pekerja keras, berani, dekat dengan masyarakat, semualah," ujar jokowi.
Saat masih menjadi calon gubernur DKI, Jokowi pernah berkampanye menolak pembangunan jalan tol dalam kota. Namun, saat telah menjabat sebagai gubernur dan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jokowi akhirnya menyetujui proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Hal tersebut dilakukan pada Januari 2013.
Adapun Risma menolak jalan tol dalam Kota Surabaya karena ia menganggap keberadaan jalan tol itu tidak diperlukan. Ia lebih menginginkan kebijakan sektor transportasi lebih diarahkan ke pembangunan transportasi massal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.