Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Birokrasi Cepat ala Jokowi Rawan Penyelewengan

Kompas.com - 24/02/2014, 09:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Adanya masalah dalam proyek pengadaan bus baru serta pembangunan monorel dinilai sebagai dampak dari birokrasi cepat ala Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Oknum-oknum pejabat masih melihat celah dari kebijakan Jokowi untuk keuntungan pribadi.

"Sikap tegas dan cepat Jokowi dalam mengambil tindakan dimanfaatkan sebagian oknum untuk mengambil keuntungan pribadi," kata pengamat kebijakan publik Andrianof Chaniago kepada Kompas.com, Senin (24/2/2014).

Menurut Andrianof, segelintir oknum pejabat di lingkungan Pemprov DKI masih  memiliki mental pejabat lama. Mereka lebih senang dilayani, ketimbang melayani masyarakat. Saat melayani masyarakat, biasanya meminta imbalan.

Andrianof mengatakan, saat ini, jumlah penyelewengan yang ada pada era Jokowi telah jauh berkurang dibanding era-era gubernur sebelumnya. Penyelewengan yang terjadi saat ini hanya karena kurangnya pengawasan pada tahap implementasi.

"Mereka melihat peluang (penyelewengan) itu di tahap implementasi, bukan pada tahap perencanaan. Untuk tahap perencanaan, celah mencari keuntungan pribadi sudah banyak ditutup oleh Jokowi," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembelian bus baru dari China bermasalah setelah ditemukan beberapa bus yang onderdilnya diduga bekas. Beberapa komponen sudah berkarat, kaca pecah, dan sebagainya.

Sementara pada proyek pembangunan monorel, groundbreaking dilakukan sebelum penandatangan perjanjian kerja sama antara pemprov DKI dan PT Jakarta Monorail. Salah satu syarat  dalam perjanjian tersebut mengharuskan PT JM melakukan pembayaran tiang kepada kontraktor sebelumnya, PT Adhi Karya. Namun, hingga kini, pembayaran belum juga dilakukan karena kedua perusahaan tersebut justru terlibat dalam konflik mengenai harga tiang. Akibatnya, proyek monorel mangkrak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com