JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku rutin memantau pemberitaan di media online, terutama Kompas.com. Jokowi mengaku baru sempat membaca berita tentang dirinya, ataupun yang terkait permasalahan di Jakarta, pada malam hari, setelah beraktivitas.
Namun, tidak hanya isi berita yang menjadi fokus perhatiannya. Komentar para pembaca juga diperhatikan. Ia merasa membaca komentar pembaca untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Berdasarkan pengamatannya, ada dua kelompok pembaca yang menonjol di Kompas.com, yakni yang mendukung kerja Pemprov DKI dan yang menyerangnya (haters). Meski banyak pembaca yang mendukung, Jokowi belakangan ini merasa para penyerangnya di Kompas.com semakin banyak.
"Saya melihat haters-nya semakin banyak," kata Jokowi saat berkunjung ke Kompas.com, Jumat (28/2/2014).
Jokowi hafal beberapa pembaca dengan nama samaran yang rajin menyerangnya di setiap berita. Sambil tersenyum, ia menyebut beberapa nama. Ketika dimintai pendapat mengapa haters itu semakin banyak menjelang pemilu, ia tertawa, lalu menjawab, "Enggak tahu. Tanya sama haters-nya aja."
Lalu, apakah Anda mengerahkan tim untuk berkomentar di media online? Jokowi membantahnya. "Enggak ada kelompok yang dikerahkan. Saya baca, tapi enggak ada sama sekali (pengerahan kelompok). Betul-betul enggak ada. Saya lihat bukan dari sebuah kota (pembaca yang mendukung), tapi dari macam-macam daerah," kata mantan Wali Kota Surakarta itu.
Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden berada di urutan teratas. Pemeringkatan tersebut berdasarkan hasil pengumpulan berbagai lembaga survei. Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan. Ia selalu mempersilakan agar hal itu ditanyakan kepada DPP PDI Perjuangan, khususnya kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
PDI Perjuangan belum menetapkan capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2014. Hanya, PDI-P mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario pilpres. Megawati menyebut, bisa saja penetapan capres dilakukan sebelum pileg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.