Ketua Yayasan Torang Samua Basudara Coreta L Kapoyos, Sabtu, mengatakan, dalam Walk for Sulut peserta akan jalan kaki sepanjang 3,5 kilometer secara bersama dan saling bergandengan tangan. "Jalan bersama saling bergandeng tangan merupakan wujud dari mapalus (budaya gotong-royong masyarakat Minahasa/Sulut). Kita semua bersaudara saling bantu-membantu membangun daerah bekas banjir dan longsor," jelas Coreta di Sekretatiat Panitia di Restoran Rarampa, Jakarta Selatan.
Menurut Coreta, ada 98 bangunan sekolah rusak akibat bencana banjir dan longsor Januari lalu. Di antaranya 7 bangunan sekolah rusak berat dan sisanya 91 bangunan rusak ringan.
Menurut istri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayu Seno ini, peserta Walk for Sulut diwajibkan membayar pendaftaran sebesar Rp 150.000 per orang. Dari dana tersebut, peserta akan mendapat kaos. Sisa uang itu akan digunakan untuk dana kemanusiaan.
"Dana yang terkumpul itu akan digunakan untuk merehabilitasi bangunan gedung sekolah yang rusak tersebur. Nantinya, dana ini akan diaudit," jelas Coreta.
Dalam rangkaian Walk for Sulut, setelah jalan bersama, peserta dan pengunjung dapat menikmati hiburan lagu-lagu, makanan, dan cinderamata peserta dan pengunjung. "Ini bagian dari rasa peduli aku kepada korban banjir di Manado. Aku akan tampil menyanyi semaksimal mungkin. Kalau perlu sampai gempor," ujar Kristina.
Anggota dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya akan mengawal kegiatan ini untuk keamanan dan kelancaran acara ini. (PIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.