Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mata Meledaknya Gudang Amunisi TNI AL

Kompas.com - 05/03/2014, 14:39 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Area gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijaga ketat. Warga diimbau tidak melintasi garis polisi yang terpasang.

Terlihat mobil ambulans bolak-balik mengevakuasi korban. Sepuluh mobil pemadam kebakaran juga terlihat masuk ke area tersebut. Dari batas garis polisi, tidak terlihat gudang amunisi yang pada pukul 10.30 WIB tadi meledak.

Seorang anggota TNI AL yang menolak menyebutkan namanya mengatakan, ledakan di gudang tersebut berawal dari arus pendek listrik. Dari percikan listrik, kemudian muncul api. Dia sempat berusaha memadamkan api di dalam gudang tersebut.

"Tiba-tiba terdengar ledakan lebih dari sekali terus hitam semua karena asap," ujarnya, Rabu (5/3/2014).

Anggota TNI itu termasuk korban luka. Tangan kanannya terkena serpihan kaca.

Sementara itu, Ani, seorang warga yang berada 15 meter dari lokasi kejadian, mengaku mendengar suara ledakan lebih dari tiga kali. Dia langsung menjauh karena khawatir ada bom. "Tadi banyak orang juga di sana," ujarnya.

Bripda Rian, salah seorang anggota Kepolisian Polda Metro Jaya, yang berada di lokasi, mengungkapkan, akibat kejadian tersebut, puluhan anggota Kopaska menjadi korban luka berat maupun ringan. " Sebanyak 44 kalau enggak salah ya tadi korban luka, belum ada korban jiwa untuk sementara," katanya.

Semua korban, kata dia, sudah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Menurut keterangan yang ia dapat, semua amunisi dalam gudang tersebut saat ini sudah habis tak tersisa. Beruntung, tak ada mobil yang ikut terbakar meskipun banyak yang terparkir dari gudang tersebut.

"Habis semua amunisinya, mobil cuma kena percikan-percikannya saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com